Kalau RK Tak Maju, 2 Srikandi Berpeluang Jadi Gubernur Jabar

Guru Besar Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran Muradi, saat menjadi narasumber dalam Demokrasi dan Kontestasi Politik 2024, Persepsi Publik di 9 Kabupaten/Kota di Jawa Barat, di Gelanggang Generasi Muda Bandung, Sabtu (8/5/2021). (jabartoday/avila dwiputra)

JABARTODAY.COM – BANDUNG Dua nama srikandi dalam perpolitikan nasional muncul sebagai kandidat gubernur Jawa Barat mendatang. Keduanya ialah Airin Rachmy Diany dan Desy Ratnasari.

Mantan Wali Kota Tangerang Selatan dan anggota DPR RI ini muncul dalam survei yang dilakukan Indonesian Politics Research & Consulting. Mereka bersaing dengan sejumlah nama, seperti gubernur Jabar saat ini, Ridwan Kamil, Deddy Mizwar, Dedy Mulyadi, hingga Rieke Diah Pitaloka.

Populasi survei ialah masyarakat yang berada di sembilan daerah Jabar, yakni Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Garut, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Cirebon. Mereka berusia 17 tahun keatas atau telah menikah saat survei dilakukan.

Sampel dalam survei ini sebanyak 400 orang dengan metode penarikan sampel melalui multistage random sampling. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 396 responden atau 99 persen. Sebanyak 396 responden ini yang dianalisis. Margin of error rata-rata sebesar ± 5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Direktur Riset IPRC Leo Agustino mengaku, meski terdapat keterbatasan sampel yang tidak mewakili populasi masyarakat Jabar secara keseluruhan, pilihan wilayah mewakili karakteristik demografis, yaitu masyarakat perkotaan (urban), transisi (sub-urban), dan perdesaan (rural).

Berita Terkait

“Responden terpilih diwawancarai dengan memerhatikan protokol kesehatan menggunakan kuesioner oleh pewawancara yang telah dilatih,” ujar Leo, saat rilis survei bertajuk Demokrasi dan Kontestasi Politik 2024, Persepsi Publik di 9 Kabupaten/Kota di Jawa Barat, di Gelanggang Generasi Muda Bandung, Sabtu (8/5/2021).

Leo memaparkan, bila pemilihan gubernur dilakukan saat ini, Ridwan Kamil sebagai petahana akan menjabat kembali. Hal ini diimbangi dengan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Ridwan Kamil yang berada di angka 74,0 persen.

“Termasuk kepuasan masyarakat dalam penanganan pandemi Covid-19 di Jawa Barat yang berada di angka 52,8 persen,” sebutnya.

Guru Besar Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran Muradi mengatakan, munculnya nama Airin dan Desy dalam kontestasi pilkada Jabar mendatang lantaran isu yang menyebutkan Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, bakal maju di kancah perpolitikan nasional. Terlebih, nama Emil selalu disebut-sebut dalam sejumlah survei calon presiden Indonesia 2024.

“Meski Airin bukan berasal dari Jawa Barat, tapi dia memiliki basis di Jawa Barat. Sementara Desy memiliki basis kuat di Jabar selatan, Sukabumi, Cianjur, juga Bogor,” jelasnya.

Airin dan Desy, menurut Muradi, bisa saja terpilih menjadi orang nomor satu di Tatar Pasundan. Kemungkinan itu cukup besar, bila Emil tak maju dalam kontestasi pilkada Jabar, dan memilih bertarung di kancah politik nasional sebagai calon presiden.

“Kalau RK (Ridwan Kamil) maju kembali dalam Pilgub Jabar, akan susah untuk Airin dan Desy, termasuk calon-calon lainnya. Namun, kalau RK tidak maju, peluang untuk terpilih sangat besar,” urainya.

Menyoal Emil bisa terpilih kembali dalam Gubernur Jabar bila pemilihan dilakukan sekarang, Muradi tak menyangkal, karena masyarakat menilai kinerja yang bersangkutan cukup baik. Apalagi, hingga kini belum ada calon-calon yang begitu menonjol untuk pemilihan mendatang.

“Seperti yang saya katakan, kalau RK maju kembali akan cukup berat bagi calon lainnya untuk terpilih. Namun kalau RK tidak maju, peluang sangat terbuka dan bermunculan calon-calon baru di pemilihan mendatang. Namun saya sarankan RK maju ke tingkat yang lebih tinggi untuk membuka ruang politik lebih luas lagi,” paparnya. (*)

Related posts