Aher Paparkan Empat Pilar Generasi Muda Jabar

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan bersama Bupati Bogor Rachmat Yasin menghadiri peringatan Perayaan Maulid Agung Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Darussolihin, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Sabtu (26/1). Hadir di pesantren yang dipimpin KH Muhammad Saleh, mubaliqah Tuti Alawiyah, pendiri Perguruan Islam As-Syafi’iyah. Maulid dihadiri sekitar tiga ribu warga sekitar pesantren.

JABARTODAY.COM – BOGOR

Dalam upaya membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menetapkan empat fokus garapan. Dan program ini khusus dimanifestasikan bagi kalangan generasi muda Jabar.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengungkapkan strateginya tersebut ketika menghadiri Maulid Agung Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Darussolihin, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Sabtu (26/1).

“Bicara bagaimana masa depan Jabar berarti kita membahas bagaimana generasi muda sekarang. Bila program buat kaum muda tepat, maka kita akan memiliki SDM unggul yang akan mengawal Jabar nantinya,” terang Heryawan.

Empat pilar yang digarap Pemprov, seperti diutarakan Heryawan, ialah kaum muda Jabar wajib cerdas. Kondisi ini dibutuhkan untuk menjawab tantangan masa depan Jabar. “Karena pilar pertama itu, Pemprov menempatkan pendidikan sebagai program prioritas pertama,” kata Aher.

Kedua, generasi muda harus disiapkan kesehatannya sejak dini. Untuk ini, Pemprov membangun Puskesmas rawat inap minimal satu di setiap kecamatan. Selain itu, kegiatan Posyandu diintensifkan.

Ketiga, generasi muda diarahkan agar menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Hal ini ditujukan agar kaum muda memiliki daya saing yang kuat.

Dan terakhir adalah pembinaan keagamaan sejak dini agar generasi muda berakhlak baik, di samping menjunjung sikap profesionalitas. “Jabar cemerlang ke depan hanya dapat kita raih bila generasi muda bertakwa kepada Allah SWT,” paparnya.

Sementara itu, pengasuh Pesantren KH Muhammad Saleh menyatakan, warga Jabar patut bangga karena pemimpinnya tidak mengabaikan pembangunan mental keagamaan. “Kesejahteraan hakiki, bukan menyangkut pembangunan fisik semata, namun juga berhubungan dengan pembinaan keruhanian,” imbuh Saleh.

Acara tersebut dihadiri juga oleh Bupati Bogor Rachmat Yasin dan mubalighah Tuti Alawiyah. (AVILA DWIPUTRA)

Related posts