Truk Terguling, Pasupati Macet

Truk yang terguling di Jembatan Layang Pasupati, Kamis (9/10). Akibat peristiwa tersebut, arus lalu-lintas di wilayah tersebut terhambat. (JABARTODAY/AVILA DWIPUTRA)
Truk yang terguling di Jembatan Layang Pasupati, Kamis (9/10). Akibat peristiwa tersebut, arus lalu-lintas di wilayah tersebut terhambat. (JABARTODAY/AVILA DWIPUTRA)

JABARTODAY.COM – BANDUNG

Kemacetan total melanda jalan layang Pasupati, Kamis (9/10/2014). Pasalnya, sebuah truk pasir terguling dan melintang di tengah jalan yang membuat ruas kiri jembatan tersebut tertutup dan menghalangi laju kendaraan yang melintas.

Sang supir, Budi bin Amir (38), mengaku, tergulingnya truk yang dikendarainya tersebut diakibatkan pedal gas yang tak berfungsi dengan baik. “Itu karena kabel gasnya nyangkut, jadi gas yang diinjak itu ga balik lagi waktu kaki saya diangkat,” ujar Budi.

Insiden ini berlangsung sekitar pukul 14.30. Saat itu, Budi bersama kedua temannya, memacu kendaraan bernomor polisi D 8180 BJ itu dengan kecepatan 40-60 km/jam dari arah Gasibu menuju Pasteur. “Rencananya nganterin pasir bermuatan 4-5 ton dan semen satu setengah kwintal,” singkatnya.

Ketika itu, lanjutnya, kondisi jalan dalam keadaan sepi dan kondisi truk tidak ada yang aneh. Namun, saat masuk Pasupati, tepat di atas Jalan IR. H. Juanda, pedal gas tidak berfungsi. Panik, Budi mencoba menginjak rem, bukannya berhenti, truk malah oleng dan terguling. “Saya panik, saya kocok saja remnya, karena kondisi ga seimbang dengan gas akhirnya keguling. Untung saja sepi, di kiri-kanan juga ga ada kendaraan,” urainya.

Meskipun, truk terseret sepanjang 50 meter. Budi dan rekan-rekannya tidak mengalami sesuatu yang buruk. Hanya saja, kemacetan tidak dapat dihindarkan karena melintangnya kendaraan berat tersebut. Para pengendara lainnya harus bergantian melewati sisi yang sempit di samping badan truk. Tak hanya itu, setumpuk pasir dan bensin tumpah ke jalan. (VIL)

Related posts