Dalam industri sepakbola seperti sekarang ini, kehadiran sponsor sangat penting dalam menunjang sebuah klub. Buktinya, sistem pendanaan PT Persib Bandung Bermartabat, mayoritas bersumber pada sokongan sponsor.
“Dalam industri sepakbola, sekitar 60 persen pendanaan adalah sponsor. Sisanya, sekitar 35 persen bersumber pada berbagai hal lainnya. Misalnya, hak siar, penjualan tiket, dan lain-lain,” ujar Direktur Operasional PT PBB, Risha Adiwijaya, di Graha Persib, belum lama ini.
Seluruh bentuk sponsor, ungkapnya, berupa dana segar. Dasarnya, jelas Risha, pihaknya membutuhkan kehadiran sponsor itu, tidak hanya mengarungi musim kompetisi, yang memerlukan dana besar, tetapi juga, gaji dan kontrak para pemain, pelatih, termasuk ofisial. Sejauh ini, ada beberapa lembaga atau korporasi yang menjadi sponsor aktivitas tim Maung Bandung. Antara lain, sebut Risha, PT Bank Pembangunan Daerah Jabar-Banten atau bank bjb.
Menurutnya, kerjasama dengan bank bjb tidak hanya pada pendanaan. Risha melanjutkan, kerjasama itu lebih pada sinergitas yang saling menguntungkan bagi PT PBB dan lembaga perbankan milik BUMD Jabar-Banten tersebut. Diutarakan, banyak hal yang dapat dikerjasamakan PT PBB dan bank bjb.
Kerjasama tersebut, terang dia, bukan sebatas sponsor, melainkan hal lain yang juga dapat menunjang kinerja perbankan yang berkantor pusat di Jalan Naripan tersebut. “Misalnya, pembuatan film atau cerita pendek tentang Persib, agenda temu pemain dengan bobotoh, atau lainnya,” kata Risha.
Artinya, jelas Risha, dalam kerjasama itu, pihaknya pun ingin mendorong kinerja bank bjb. Misalnya, jelas dia, menjaring para bobotoh agar lebih mengenal dunia perbankan dan menjadi bankable. “Jika sudah bankable, para bobotoh dapat menjalankan bisnisnya melalui skema pembiayaan bank bjb. Karenanya, kami masih memformulasikan kerjasama dengan bjb agar memperoleh win-win solution,” tukasnya. (ADR)