JABARTODAY.COM – BANDUNG
Proyek pembangunan transportasi massal, monorel, yang rencananya, groundbreaking seksi pertama Tanjungsari-Leuwipanjang bergulir Juni-Juli 2014, tentunya, membutuhkan sebuah tim yang solid.
“Karenanya, kami membentuk joint venture company untuk Jabar Monorail,” ujar Cecep Rukmana, CEO Panghegar Group, selaku investor proyek monorel, usai usai Penandatanganan Kesepakatan Bersama Tentang Pembangunan Sistem Angkutan Massal Teknologi Monorel di Metropolitan Bandung Raya, di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Selasa (8/4/2014).
Dikatakan, proyek ini melibatkan dua badan usaha milik daerah, yakni PT Jasa Sarana dan Sarana Infrastruktur Jabar. “Untuk investor lokal, ada tiga, termasuk kami, Panghegar Group. Satu lainnya, merupakan investor asing, asal Cina, yaitu CMC,” sambung Cecep.
Cecep menjelaskan, pembentukan joint venture company itu pun melibatkan CMC. Tujuannya, jelas dia, agar penggarapan proyek Jabar Monorail dapat lebih maksimal. “Saat ini, masih dalam tahap pembahasan dan visibilities study. Di antaranya, mengenai nilai investasi yang dibutuhkan,” jelasnya.
Menyinggung soal APBD, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menegaskan, dalam proyek ini, tidak ada penggunaan dana APBD Jabar secara langsung. “Ada penggunaan dana APBD. Tapi, sifatnya berupa penyertaan modal karena salah satu pelaksana proyek ini adalah lembaga BUMD, yaitu PT Jasa Sarana,” tandas Heryawan. (ADR)