Ratusan pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Barat dites urine. Hal itu termasuk dalam rangkaian proses penjaringan anggota calon legislatif, baik provinsi ataupun kabupaten/kota. Proses psikotes dan tes urine berlangsung 12-13 Januari 2013 di Hotel Horison Bandung. Upaya tersebut sebagai langkah menjauhkan kader PDIP dari jeratan narkoba.
Pelaksana Tugas Ketua DPD PDIP Jabar TB Hasanudin mengatakan dalam pelaksanaan tes urine ini, pihaknya menggandeng Badan Narkotika Nasional Provinsi Jabar. “Pagi pengurus datang dan absensi. Sebelum psikotes, mereka langsung digiring dan dibawa ke toilet oleh BNNP untuk tes urine,” jelas TB dalam jumpa pers di Hotel Horison Bandung, Sabtu (12/1).
Menurut TB, tes urine dan psikotes ini wajib diikuti pengurus DPC, serta seluruh anggota fraksi PDIP se-Jabar yang berjumlah 409 orang. “Kalau hari ini yang tes urine dan psikotes itu 170 orang. Besok (Minggu) giliran pengurus lainnya. Kami ingin bakal calon legislatif yang mengikuti penjaringan nanti terbebas dari narkoba,” ujarnya.
Ia mengklaim tes urine tidak terkait kasus ditangkapnya oknum anggota DPRD Kota Tasikmalaya dari PDIP berinisial AD yang diduga mengonsumsi ganja. “Rencananya tes urine khusus pengurus PDIP ini sudah jauh hari direncanakan. Partai kami harus terbebas dari kejahatan khusus seperti narkoba. Narkoba itu mengerikan, serta bisa melumpuhkan tatanan bangsa dan negara,” tutur TB.
Meski begitu, sambung dia, berkaca dari kasus AD, pihaknya bakal terus memantau perilaku para kader partai moncong putih di Jabar agar tak terjerumus narkoba. “Kami terus memantau. Narkoba itu kejahatan khusus. Perintah Ketua Umum PDIP (Megawati Soekarnoputri) harus dilakukan tes urine kepada seluruh pengurus. Ya, Ketua Umum mewanti-wanti kader PDIP tidak terlibat narkoba dan korupsi,” imbuhnya.
Ditegaskan TB, bila nantinya hasil dari BNNP ada kader yang positif menggunakan barang haram tersebut. Pihaknya tidak segan untuk memberikan sanksi keras pada oknum tersebut. (AVILA DWIPUTRA)