JABARTODAY.COM – BANDUNG
Uji coba jalur 4 in 1 mulai dilakukan oleh Kepolisian Resor Kota Besar Bandung pada Jumat (18/1). Pemberlakuan jalur itu untuk mengurangi beban kendaraan yang melewati Jalan Dr. Djundjunan, terutama saat akhir pekan.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung Ajun Komisaris Besar Yully Kurniawan mengatakan hari ini merupakan awal sosialisasi 4 in 1, yang juga melibatkan pihak Dinas Perhubungan Kota Bandung dan Jasa Marga.
“Sejauh ini seperti yang kita lihat, bahwa arus kendaraan masih terlihat lancar berbeda dengan hari biasanya yakni pada Jumat sore yang biasa padat. Untuk itu, hari ini kita mulai sosialisasinya kepada masyarakat,” kata Yully, saat ditemui di gerbang tol Pasteur.
Jadwal waktu diterapkan 4 in 1 ini, yakni pada hari Jumat pada pukul 15.00-18.00 dan Sabtu pada pukul 09.00-12.00. “Itu didasarkan data yang kami kumpulkan, bahwa pada waktu-waktu tersebut, kepadatan kendaraan yang masuk dimulai,” terangnya.
Untuk weekend yang terdata di Jasa Marga kendaraan yang masuk sekitar 6000 hingga 7000. “Dengan adanya penerapan 4 in 1 ini. Bisa mengurangi kendaraan yang membuat kepadatan saat masuk ke Tol Pasteur,” imbuhnya.
Mengenai pemberitahuan sebelumnya kepada masyarakat yang datang dari Jakarta, Yully menyatakan, pemberitahuan sudah dimulai dari KM 119 dan kalau dari arah Cileunyi KM 136. “Kita juga mendapat bantuan dari Satpol PP untuk jumlah personel mencapai 120 orang, itu belum dengan personel polsek setempat. Setelah 45 menit kita sosialisasikan, kebanyakan banyak para pengendara yang tidak berpenumpang 4 orang atau 4 in 1. Untuk itu, kita akan terus sosialisasikan,” paparnya.
Sedangkan Kepala Dishub Kota Bandung, Ricky Gustiadi, menyambut baik program tersebut. Dirinya juga menuturkan akan melakukan 2 kali sosialisasi lagi dan setelahnya dilakukan evaluasi untuk kelanjutan program tersebut. “Nanti akan kita serahkan ke pemerintah kota untuk ditindaklanjuti, apakah akan diteruskan atau tidak,” timpalnya.
Bagi Hidayat, warga Bogor, selama untuk kebaikan, dirinya tidak mempermasalahkan adanya pemberlakuan jalur khusus tersebut. “Jujur aja saya baru tahu kalau ada kayak gini. Tapi, kalau demi kebaikan, ga masalah,” ucapnya. (AVILA DWIPUTRA)