
JABARTODAY.COM – BANDUNG — Seiring dengan kebutuhan, permintaan energi listrik pun mengalami hal sama. Meningkatnya kebutuhan dan permintaan energi listrik juga terjadi di Tatar Pasundan.
“Benar. Selama 5 bulan terakhir, yaitu Januari-Mei tahun ini, pemakaian energi listrik di wilayah kerja kami, utamanya, pelanggan industri, menagalami peningkatan,” tandas Plt Deputy Manajer Humas dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat (Disjabar), Iwan Ridwan.
Pada periode Januari-Mei 2017, ungkapnya, secara kumulatif, pemakaian tenaga listrik pelanggan industri mencapai 9.597.978.352 Kilo Watt Hour (KWh). Angka pemakaian itu, jelasnya, lebih tinggi 3.7 persen daripada periode sama tahun lalu. Secara nominal, sambungnya, penjualannya senilai Rp 10,6 triliun atau meningkat 9,5 persen lebih banyak daripada momen sama 2016.
Soal jumlah pelanggan industri, Iwan mengemukakan, hingga Mei tahun ini, totalnya mencapai 14.217 pelanggan. Selama periide itu, sambungnya, trrjadi penambahan pelanggan industri sebanyaj 218 pelanggan industri baru. Total daya terpasangnya, imbuh Iwan, 7.823 Mega Volt Ampere (MVA).
Sementara itu, guna menjamin keandalan pasokan listrik, utamanya konsumen industri, tegas Iwan, pihaknya tetap melakukan pelayanan. Pasalnya, jelasnya, pemeliharaan bagi pelanggan industri hanya dapat berlangsung saat momen libur. Itu karena, teramg dia, pada momen libur, termasuk libur dan cuti bersama Idul Fitri, industri tidak beraktivitas. “Industri yang menjadi penggerak ekonomi harus kami dukung dan jaga keandalannya sehingga produksinya tetap optimal,” tutup Iwan. (win)