Kapolda: Pekerja Dilarang Sweeping!

JABARTODAY.COM – BANDUNG Dalam rangka mewujudkan suasana kondusif, Kepolisian Daerah Jawa Barat dengan Dewan Pimpinan Provinsi Asosiasi Pengusaha Indonesia menjalin kerjasama. Komitmen tersebut diperlihatkan dengan penandatanganan nota kesepahaman, Kamis (20/12).

Naskah MoU ditandatangani langsung oleh Kapolda Jabar Brigadir Jenderal Tubagus Anis Angkawijaya dan Ketua DPP Apindo Jabar Dedy Widjaja. Kedua belah pihak sepakat untuk menjalin kemitraan strategis dalam mewujudkan keamanan lingkungan perusahaan anggota DPP Apindo Jabar.

Anis mengatakan, sejauh ini kondisi dunia usaha di Kota Bandung masih cukup kondusif. Namun ia mengakui adanya gangguan-gangguan kecil. Dengan adanya nota kesepahaman, tugas pokok dan peran polisi akan paling depan. “Polda Jabar akan siap amankan. Tapi tanpa adanya bantuan semua pihak, keamanan tidak akan terjalin. Apalagi menyangkut dunia usaha, juga butuh peran pemerintah, pengusaha dan pekerja,” kata Anis di Mapolda Jabar.

Beberapa wilayah di Jabar, seperti disampaikan Anis, memiliki potensi konflik terkait masalah tenaga kerja. Seperti di Kota/Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Purwakarta. Namun demikian, pihaknya tetap waspada dan menjaga hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. “Dulu ‘kan pernah ‎​ada yang memblokir tol, sweeping, bahkan razia. Itu tidak boleh terjadi lagi. Pekerja jangan memaksakan kehendaknya, dan di sisi lain pengusaha harus peduli,” imbau Anis.

Polisi, ujar Anis, akan bertindak tegas dan menangkap pelaku sweeping atau pemblokiran jalan. Bahkan, polisi akan bertindak tegas secara internal. “Kalau ‎​ada sweeping, sesuai instruksi Mabes, Kapolresnya akan diberhentikan,” tegas Anis.

Di tempat yang sama, Ketua DPP Apindo Jabar Dedy Widjaja menyambut baik nota kesepahaman tersebut. Dedy menuturkan, kalangan pengusaha memiliki tanggung jawab mewujudkan keamanan ketertiban masyarakat, bersama dengan pemerintah dan stakeholder lainnya.
“Dengan terwujudnya kamtibmas, utamanya di lingkungan kerja, maka hal itu akan meningkatkan iklim usaha dan kinerja produksi,” jelas Dedy.

Keamanan di Jabar, imbuhnya, harus dijaga karena banyak pengusaha asing yang menanam investasi di sini. “Jabar ini tempat menghimpun pengusaha luar negeri yang masuk Indonesia. Dan ini tanggung jawab bersama untuk menjaganya,” tandasnya.

Berkaca pada kejadian sebelumnya, Dedy menyebutkan, aksi para pekerja yang di luar batas memberikan dampak yang sangat besar. Selain kerugian pengusaha yang mencapai puluhan miliar, kerugian jangka panjang juga diperoleh oleh pengusaha dan berdampak pada roda perekonomian di Indonesia secara umum. (AVILA DWIPUTRA)

Related posts