Danamon Fokus Bidik UKM

foto: erwin adriansyah
foto: erwin adriansyah

JABARTODAY.COM – BANDUNG — Tidak dipungkiri, bahwa sektor usaha kecil dan menengah (UKM) menjadi salah satu tulang punggung ekonomi nasional. Karenanya, tidak heran, bagi kalangan perbankan, sektor tersebut merupakan pasar yang potensial. Buktinya, sejauh ini, banyak lembaga perbankan yang menjadikan sektor UKM sebagai target pasar pengembangan bisnisnya. Adalah PT Bank Danamon Indonesia Tbk menjadi satu di antaranya. “Tahun ini, kami fokus pada sektor SMe (Small Medium Enterprises) atau UKM,” tandas Flint Idrawan Kamil, Regional Cooperate Officer PT Bank Danamon Indonesia Tbk Bandung, di Jalan Trunojoyo Bandung, Kamis (7/8).

Dikatakan, bagi pihaknya, sektor UKM merupakan pasar potensial. Selain sebagai target pasar pengembangan bisnis, lanjut Flint, alasan lain mengapa pihaknya membidik UKM karena sektor tersebut adalah salah satu kekuatan ekonomi nasional, termasuk Jabar. Menurutnya, UKM merupakan salah satu penggerak roda ekonomi di tatar Pasundan.

Flint menjelaskan, secara nasional, penyaluran kredit UKM mengalami perkembangan positif. Hingga semester I 2015, lanjutnya, penyaluran kredit UKM di Indonesia tumbuh 7 persen. Itu menunjukkan, kata dia, sektor tersebut adalah pangsa pasar yang punya potensi besar dan menjadi trigger perkembangan bisnis lembaga perbankan swasta nasional ini.

Secara nasional, kata Flint, semester I 2015, total kredit yang digelontokan PT Bank Danamon Indonesia Tbk mencapai 136,.3 triliun. Itu terdriti atas kredit ssektor UKM, kata Flint, angkanya senilai Rp 21,6 triliun. Lalu, sambungnya, kredit bagi sektor ritel sebesar Rp 11,4 triliun atau naik 16 persen. “Pembiayaan syariah tumbuh 46 persen menjadi Rp 2,8 triliun, kredit komersial senilai Rp 14,3 triliun, pembiayaan sektor mikro sejumlah Rp 17,4 triliun, penyaluran kredit melalui Adira Finance sebesar Rp 48,6 triliun, dan korporasi sebesar Rp 17,7 triliun,” paparnya.

Terciptanya pertumbuhan itu, imbuh dia, diimbangi oleh terjaganya rasio kredit macet atau Non-Performing Loans (NPL). Menurutnya, secara nasional, NPL PT Bank Danamon Indonesia Tbk, sekitar 2 persen. Khusus Jabar, ucapnya, hingga paruh tahun ini, NPL sebesar 1 persen. “Sedangkan batas maksimal NPL sesuai regulasi BI (Bank Indonesia) yaitu 5 persen,” sahutnya.

Masih soal kredit, bagaimana dengan Jabar? Khusus Jabar, sebut dia, total penyaluran kredit bernilai sekitar Rp 8 triliun. Sekitar Rp 1 triliun di antaranya, jelas dia, merupakan penyaluran kredit bagi para pelaku yang bergerak pada sektor UKM. “Tahun ini, khusus Jabar, kami mengikuti proyeksik nasional. Tahun lalu, katanya, pertumbuhan kredit secara nasional sebesar 10-15 persen. Tahun ini, kami pun memproyeksikannya minimal sama dengan tahun lalu,” urai Flint.

Berkaitan dengan kemungkinan naiknya dana simpanan menggunakan dolar Amerika Serikat (AS), mengingat nilai tukar rupiah terhadap dlar AS mengalami pelemahan, Flint menuturkan, hingga kini, di wilayah kerjanya, kondisinya masih normal. Artinya, jelas dia, dana simpanan menggunakan dolar AS tidak mengalami peningkatan. (ADR)

Related posts