Daftar Cagub, Dede Yusuf Setir Angkot ke KPU Jabar

JABARTODAY.COM – BANDUNG

 

Pasangan Calon Gubernur Jawa Barat Yusuf Macan Effendi-Lex Laksamana menjanjikan akan kerja keras untuk membangun Jabar ke arah yang lebih baik lagi. Menurut pria yang akrab dipanggil Dede Yusuf, pembangunan sekarang belum optimal.

 

“Sinergi antara pemerintah pusat dengan provinsi dan kabupaten/kota masih belum optimal. Dan akan kita maksimalkan,” ujar Dede, seusai pendaftaran Cagub-Cawagub Jabar 2013, di Kantor Komisi Pemilihan Umum Jabar, Jalan Garut 15, Sabtu (10/11).

 

Dede dan Lex yang menggunakan inisial Delman sebagai nama kampanye mereka, menggunakan pakaian seperti seragam Pramuka, dengan dasi yang dililitkan di leher, berwarna putih biru sama dengan partai pengusung keduanya, Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN). Selain kedua partai tersebut, ada juga Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

 

Mengenai seragam yang digunakan, Dede mengatakan, hal itu menyimbolkan semangat kerja keras. Dan Jabar harus dibangun oleh semangat kerja agar semakin baik. “Kamipun memiliki semangat kerja untuk membangun masyarakat Jabar,” tegas Dede.

 

Posisi Wakil Gubernur yang sering dijadikan sebuah bemper, dijanjikan Dede tidak akan terjadi bila terpilih nantinya. Lex sendiri akan dijadikan sebagai penghubung ke pemerintah pusat, dikarenakan jaringan komunikasi luas yang dimilikinya, ketika menjabat sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Jabar.

 

Lex sendiri mengutarakan, bila komunikasi telah sering dilakukan pada saat keduanya berada di Gedung Sate. Dan saat ditawarkan untuk mendampingi Dede, tidak terlalu kesulitan. “Komunikasi telah lama, Pak Dede sebagai Wakil Gubernur dan saya sebagai Sekda, kita sering berkomunikasi,” ungkapnya.

 

Pasangan sendiri sempat melakukan deklarasi di Hotel Horison Bandung, sesaat sebelum mendaftarkan diri ke KPU Jabar. Ia datang ke KPU Jabar dengan menggunakan angkutan kota (angkot) dan menyetir sendiri, ditemani Lex sebagai kernetnya. Keduanya ditemani oleh istrinya masing-masing. Hal itu bukan tanpa arti, seperti diutarakan Dede, seorang supir (pemimpin) harus membawa penumpangnya (masyarakat) ke sebuah tujuan dengan selamat (lebih baik). “Dan seorang kernet juga dapat memberitahu bila supirnya salah. Jadi bila saya melakukan kekeliruan, Pak Lex dapat memberitahu saya,” papar mantan aktor laga itu.

 

Dede bersama Lex meninggalkan kantor KPU Jabar sekitar pukul 15.15 WIB. (AVILA DWIPUTRA)

 

Related posts