Cegah Covid-19, Fraksi NasDem Berikan Konsultasi Dokter Gratis

Tim Penyemprotan Disinfektan DPD Partai NasDem Kota Bandung

JABARTODAY.COM – BANDUNG Masifnya penyebaran Covid-19 mendorong semua pihak bekerja lebih keras menjaga kenyamanan masyarakat. Tak terkecuali Rendiana Awangga atau Kang Awang, anggota  DPRD Kota Bandung dari Fraksi Nasional Demokrat bersama dengan rekan dokternya, yang mengupayakan agar kondisi wilayah Kota Bandung tetap kondusif.

Mereka berinisiatif untuk membantu masyarakat dengan membuka konsultasi dan edukasi kesehatan gratis via WhatsApp, sehingga masyarakat yang sedang sakit dapat berkonsultasi lebih dahulu  untuk mendapatkan informasi mengenai gejala yang mereka rasakan.

Secara detail, masyarakat Kota Bandung cukup menghubungi WhatsApp di nomor 082120166400. Dimana Konsultasi tersebut dibuka pukul 08.00-20.00 tiap harinya, dengan dua dokter umum dan satu dokter spesialis yang bertugas bergantian untuk langsung menanyakan terkait virus corona.

Tersedianya layanan tersebut dirasa penting agar masyarakat Kota Bandung, mendapatkan informasi yang tepat dan tidak panik dalam menghadapi isu penyebaran Covid-19.

“Penyebaran virus ini memang relatif cepat. Masyarakat harus tetap tenang, kewaspadaan wajib ditingkatkan tetapi jangan panik. Pemerintah kota, termasuk kami (fraksi NasDem) bersama para dokter, terus berupaya mengantisipasi kekhawatiran yang ada di masyarakat,” tegas Awang, di Gedung DPRD Kota Bandung, Senin (6/4/2020).

Berita Terkait

Awang juga meminta bantuan kepada kader partainya di Kota Bandung untuk ikut menyosialisasikan pola hidup sehat di masyarakat.

“Mari menjaga pola hidup bersih dan sehat. Hindari kontak yang tidak perlu, rajin-rajin mencuci tangan setelah beraktivitas dan berinteraksi di luar,” pesan Awang.

Di sisi lain, Awang menyebutkan, bahwa cara pencegahan bisa dilakukan dengan sejumlah upaya. Misalnya tidak bersalaman, menghindari kontak fisik, cuci tangan pakai sabun, antiseptik atau alkohol setelah beraktivitas.

“Tidak berinteraksi langsung dengan orang yang baru bepergian dari daerah endemis,” tutup Awang. (edi)

Related posts