JABARTODAY.COM – BANDUNG Satu dari enam bakal calon walikota dan wakil walikota Bandung yang sudah mengambil formulir pendaftaran berasal dari kalangan birokrat Pemerintah Kota Bandung. Hal itu, dipandang dapat meramaikan bursa calon wali kota Bandung. Meskipun tidak turun sendiri, utusan yang mengambil formulir pendaftaran di Sekretariat kantor Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kota Bandung, secara etika memenuhi ketentuan prosedur tim penjaringan.
Birokrat Ramaikan Bursa Bakal Calon Walikota Bandung
Ketua Tim Penjaringan Partai Demokrat Kota Bandung Aan Andi Purnama menuturkan, bahwa pihaknya telah menerima utusan birokrat tersebut untuk mengambil formulir pendaftaran dan akan segera melakukan proses lebih lanjut. “Proses Ini kan masih tahap pendaftaran balon saja, yang pasti birokrat itu sudah mengambil formulir pendaftaran,” kata Andi , yang juga anggota Komisi B DPRD Kota Bandung ini, di Gedung Parlemen Kota Bandung, Kamis (8/6).
Andi mengatakan, mengenai status birokrat yang masih tercatat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Bandung, akan dilihat kembali dalam proses lanjutan, setelah pendaftaran selesai, terutama guna mengikuti tahap seleksi administrasi. Itu akan terpapar pada 10 Juli ketika nama balon diumumkan, selanjutnya di tanggal 15 Juli 2017, balon yangg lolos akan mengikuti konvensi yang melibatkan tim penguji dari para tokoh dan sesepuh Bandung.
“Sebagai partai yang terbuka, Partai Demokrat membuka kesempatan seluas-luasnya bagi semua masyarakat untuk mendaftarkan diri menjadi calon walikota, tak terkecuali kalangan birokrat. Kendati demikian, dia yang masih tercatat sebagai ASN, tentu saja tidak apa-apa, sebab, ini baru pengambilan formulir pendaftaran. Nanti untuk kelengkapan berkas lanjutan, baru akan kita singgung masalah status ASN-nya,” ungkap Andi.
Semenjak dibukanya pendaftaran bakal calon walikota dan wakil walikota Bandung, di DPC Partai Demokrat, April lalu, hingga kini nama-nama bakal calon yang mengambil formulir belum diumumkan partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut. ”Kami ada strategi yang dibangun,” tukas Andi.
Jumlah 6 bakal calon yang sudah mengambil formulir kemungkinan akan bertambah hingga penutupan pendaftaran pada 30 Juni mendatang. “Yang mendaftar terdiri dari kalangan birokrat, legislator, pengusaha, dan kalangan swasta. Hanya saja, belum satu pun yang mengembalikan formulir tersebut,” ujar Andi.
Ditambahkannya, waktu pengembalian formulir bagi bakal calon hingga akhir bulan Juni melihat efektivitas waktu. “Kalau batas waktu terakhir pada 30 Juni nanti. Lewat tanggal itu, tidak kita terima lagi,” tegas Andi. (koe)