Salah satu komoditi yang termasuk pada kebijakan impor pemerintah yaitu daging sapi. Opsi impor diambil pemerintah, dan Perum Bulog sebagai operator pelaksana pendistribusiannya, tujuannya, selain memenuhi kebutuhan dan permintaan masyarakat, yang cenderung naik saat Ramadan, tetapi juga, sebuah strategi untuk mengendalikan harga jual komoditi tersebut.
Namun, beredar isu bahwa daging impor yang penanganan dan pengeloaannya dilakukan Perum Bulog itu, tidaklah sehat. “Itu isu yang tidak benar. Daging beku impor sehat. Daging beku impor itu sudah melalui berbagai proses, termasuk labelisasi halal. Itu berarti, daging beku impor aman dan halal untuk masyarakat konsumsi,” tandas Kepala Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Jabar, Abdul Muis, pada Media Gathering di kawasan Jalan Dipenogoro Bandung, belum lama ini.
Abdul Muis pun menegaskan, bahwa daging beku impor memiliki daya tahan yang baik. Itu karena, jelas Abdul Muis, pihaknya sudah mengujinya. Caranya, ungkap dia, pihaknya mengambil sampel daging beku impordan memasukkannya ke dalam kantung plastik. Kemudian, sambung dia, selama 24 jam, daging itu didiamkan. “Ternyata, kondisi dan kualitas daging tersebut tetap baik,” tegasnya.
Soal stok daging impor, Abdul Muis mengemukakan, pihaknya melakukan penambahan sebanyak 1 kontainer atau setara dengan 24 ton, berisi daging beku impor. Itu berarti, jelasnya, adanya penambahan itu membuat pihaknya memiliki stok daging beku impor sebanyak 2 kontainer atau hampir mendekati 50 ton. (win)