Bandung Pecahkan Rekor Pembagian Buku

20140608_095808JABARTODAY.COM – BANDUNG

Kota Bandung sukses memecahkan rekor Batam usai memawakafkan lebih dari 40 ribu buku kepada anak-anak di Lapangan Tegalega, Minggu (8/6/2014). Dalam acara yang digagas Ikatan Penerbit Indonesia Jawa Barat itu, Museum Rekor Indonesia mencatat jumlah 48.614 buku yang berasal dari masyarakat, lembaga, penerbit, komunitas, dan toko buku.

Meski begitu, jumlah buku yang diwakafkan hanya 41 ribu eksemplar sesuai dengan kupon yang dibagikan IKAPI Jabar. “Buku-buku yang kita bagikan menjadi gerakan membaca buku bersama oleh anak-anak sebanyak 41 ribu. Tapi kalau untuk gerakan membaca terbanyak belum ada rekornya, kita belum masuk. Rekor yang dipecahkan hanya wakaf buku saja,” tukas Ketua IKAPI Jabar Anwarudin.

Tujuan pihaknya mengadakan acara ini, dikatakan Anwar, untuk meningkatkan budaya baca buku, terutamanya menjadikan Bandung sebagai World Book Capital pada 2017. Demi menuju ke sana, sambungnya, IKAPI tiap tahunnya akan mengadakan kegiatan yang sama. “Nanti ada lagi pameran buku di Unpad (Universitas Padjadjaran) akhir tahun. Kegiatan itu sebetulnya untuk menuju Bandung Kota Buku Sedunia, kota kebanggaan saya,” ujar Anwar.

Manfaat lain dari acara seperti ini, dituturkan Anwar, untuk menyadarkan pentingnya membaca buku, khususnya sejarah tentang bangsa kita. Pasalnya, bila minat membaca warga sudah tinggi, Kota Bandung akan semakin maju.

“Minat baca di Kota Bandung menurut saya sudah ada peningkatan dari tahun ke tahunnya. Kita ada survei dan akan terus lakukan survei, apakah dengan acara ini minat bacanya naik atau tidak? Kalau naik teruskan, kalau belum naik, gimana caranya akan kita pikirkan,” urainya.

Perwakilan MURI, Awan Rahargo, mengapresiasi acara yang diadakan IKAPI Jabar tersebut. Namun, untuk pemecahan rekor membaca, disampaikan Awan, Bandung belum dapat melampaui yang dilakukan masyarakat Lampung. “Kalau untuk membaca terbanyak dipecahkan oleh Lampung dengan 70 ribu peserta. Cuma waktu itu kegiatannya membaca koran. Objek kami yang penting membaca, jadi sama saja,” terangnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana menilai minat membaca warga Bandung meningkat. Apalagi usai dirinya melihat antusias masyarakat terhadap acara ini. “Ke perpustakaan juga sudah mulai banyak yang datang. Kebetulan di Bandung, teman-teman guru didorong untuk membuat program yang ikut menggairahkan budaya baca,” imbuh Elih.

Ia menyebut, anak-anak muda Kota Bandung pemuncul gairah membaca di tengah masyarakat saat ini yang melek teknologi. Menurutnya, budaya membaca serta menulis adalah alat dasar pendidikan.

“Ke depannya kita akan berikan apresiasi untuk kegiatan membaca seperti ini, misalnya ada pembaca terbaik,” tutup Elih. (VIL)

Related posts