Ternyata, sosok Joko Widodo memiliki tingkat elektabilitas, akseptabilitas, dan juga popularitas tinggi pada berbagai kalangan, termasuk dunia usaha. Buktinya, pasca pencalonan Gubernur DKI tersebut menjadi Calon Presiden oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, kalangan pelaku dan dunia usaha meresponnya secara positif.
Efek positif pencalonan Jokowi itu diakui Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Barat Deddy Widjaya. Dia berpandangan, pasca pencalonan Jokowi sebagai capres, pasar keuangan nasional menguat.
Kondisi itu, lanjut Deddy, menunjukkan bahwa respon publik, terutama sektor ekonomi pada sosok Jokowi adalah hal yang positif. Deddy mengemukakan, apabila kondisi dan pasar keuangan nasional menguat, hal itu dapat berimbas positif pada sektor riil dan dunia industri. “Selain itu, tingkat kepercayaan investor pun meningkat,” ujarnya, saat dihubungi di Bandung, Minggu (16/3/2014).
Namun, cetus Deddy, hal yang terpenting, terlepas siapa yang pada saatnya menjadi presiden, apakah Jokowi atau bukan, para pelaku usaha menginginkan adanya kepastian hukum dan kemudahan perizinan. Itu, tegasnya, harus berlangsung mulai pemerintah pusat hingga kota-kabupaten.
“Jangan sampai terbit kota-kabupaten menerbitkan peraturan yang kontra-produktif atau bahkan ‘mengalahkan’ peraturan di atasnya, seperti Undang Undang, peraturan pemerintah, peraturan presiden, peraturan menteri, dan lainnya. Jika itu terjadi, tentunya, dunia usaha dapat terhambat,” papar Deddy. (ADR)