JABARTODAY.COM – BOGOR
Kecelakaan Pesawat Sukhoi Superjet 100 di Lereng Gunung Salak Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor sebaiknya tidak dikait-kaitkan dengan hal-hal di luar nalar.
Wakil Bupati Bogor Karyawan Faturachman menegaskan mengkaitkan hal tersebut dengan hal-hal mistis sungguh keliru. “Kejadian tersebut murni kerana adanya faktor teknis dan human eror,” ungkap Faturrachman kepada pers di ruang kerjanya, Selasa (15/5).
“Adanya rumor di media yang mengatakan pesawat buatan Rusia tersebut jatuh karena adanya keterlibatan Prabu Siliwangi, ini jelas tidak masuk akal. Pembicaraan ini akan menyinggung perasaan masyarakat Sunda pada khususnya. Kemudian masyarakat kita akan diarahkan untuk percaya pada hal-hal yang tidak masuk akal”, tegasnya.
Ia menambahkan, pertama kecelakaan tersebut murni diduga adanya kesalahan manusia karena manusia bisa lalai, lengah bahkan takabur.
“Kesalahan teknis, bisa ada kerusakan mesin dan yang lainnya, kemudian faktor alam. Gunung Salak sendiri, karakter alamnya memang memiliki keunikan diantaranya cuaca yang cenderung berubah tidak menetu dan kabut tebal yang tiba-tiba menyelimuti gunung salak. Terlepas dari itu semua kecelakaan itu bagaimanapun adalah sudah kehendak Tuhan YME,” ujar Wabup.
Ia mencontohkan fenomena segitiga bermuda dan medan magnet Madinah sebagai fenomena supranatural bukan mistik atau goib itu adalah murni faktor alam.
“Kemungkinan di Gunung Salak pun ada fenomena semacamnya. Jadi sekali lagi jangan dikaitkan dengan hal goib atau mistis, sikapilah tragedi ini dengan akal sehat”, tuturnya. (alfian)