Umuh Tepis Persib vs Persija di Sleman

Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Mashudi dan Manajer Persib Bandung H. Umuh Muchtar memberikan salam komando usai pertemuan di Bober Cafe, Senin (24/2). Dalam kesempatan itu, Polrestabes bersilaturahmi dengan kelompok suporter sekaligus mencari solusi terkait laga Persib vs Persija. (JABARTODAY/AVILA DWIPUTRA)
Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Mashudi dan Manajer Persib Bandung H. Umuh Muchtar memberikan salam komando usai pertemuan di Bober Cafe, Senin (24/2). Dalam kesempatan itu, Polrestabes bersilaturahmi dengan kelompok suporter sekaligus mencari solusi terkait laga Persib vs Persija. (JABARTODAY/AVILA DWIPUTRA)

JABARTODAY.COM – BANDUNG

Persib Bandung sangat gigih memperjuangkan agar pertandingan El Classico melawan musuh bebuyutannya, Persija Jakarta, dapat tetap dilangsungkan di Jawa Barat, terutamanya Bandung. Atas hal itu, pihak Persib mengadakan pertemuan dengan Polrestabes Bandung untuk mendengarkan masukan dari bobotoh yang nantinya menjadi rekomendasi untuk Polda Jabar agar mengeluarkan izin.

Meski pertandingan berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat yang notabene berada di wilayah hukum Polres Bandung, namun Polrestabes Bandung memiliki kepentingan, dikarenakan mayoritas penonton berasal dari Kota Bandung. “Jadi kita mengawal penonton hingga stadion dan menjaga seluruh pertigaan, perempatan, juga sudut jalan,” ujar Kepala Polrestabes Bandung Komisaris Besar Mashudi di Bober Cafe, Senin (24/2/2014).

Mashudi sendiri berharap laga akbar tersebut dapat digelar sebelum tanggal 30 Februari 2014. Pasalnya, awal Maret 2014 kampanye terbuka sudah dimulai dan konsentrasi pihaknya tertuju ke sana. Maka itu, pihaknya mengadakan pertemuan dengan Viking dan Bomber, kelompok suporter Persib, untuk mendengar masukan dan keluhan yang akan disampaikan ke Kapolda Jabar. “Jadi ini untuk menyakinkan, bahwa pertandingan dapat berjalan dengan aman dan tertib,” jelas Kapolrestabes.

Manajer Persib H. Umuh Muchtar mengaku heran dengan tidak diberinya izin pertandingan oleh Kapolda Jabar. Keheranan itu timbul dikarenakan kelompok suporter Persija atau The Jak Mania tidak akan datang ke stadion mengingat potensi konflik yang akan muncul. “The Jak aja udah ga mungkin datang. Masa mau Viking atau Bomber yang berantem, ga mungkin lah sesama bobotoh berantem,” tukas Umuh.

Walau begitu, dirinya tetap menerima keputusan yang dikeluarkan Polda Jabar dan berharap ada jalan keluar supaya laga klasik itu digelar di Bandung. Ia juga menjamin, para bobotoh tidak akan berlaku anarkis seperti yang sudah-sudah. Ketika disinggung bila polisi bersikukuh melarang laga diadakan di wilayah Jabar, kemungkinan di Sleman, DI Yogyakarta, Umuh menepis hal tersebut. “Saya belum terpikir (bermain di Sleman). Di Sleman ada Viking, The Jak juga datang, tapi aman. Saya yakin di Bandung juga bisa. Semoga tetap di Jalak Harupat,” ucapnya.

Seperti diketahui, Persib vs Persija yang sedianya dilaksanakan Sabtu (22/2/2014), ditunda karena polisi tidak memberikan izin mengingat potensi kericuhan yang akan terjadi. PT Liga Indonesia selaku operator Indonesia Super League mematok waktu hingga 7 Maret untuk memutuskan status pertandingan tersebut. (VIL)

Related posts