Triwulan III, Kredit Danamon Capai Rp 139 Triliun

danamonJABARTODAY.COM – BANDUNG
Tren kinerja positif ditorehkan PT Bank Danamon Indonesia, Tbk hingga September tahun ini. Selama 9 bulan pertama 2014, lembaga perbankan tersebut mencatat terjadinya berbagai pertumbuhan kinerja.
 
“Misalnya, penyaluran kredit. Hingga September 2014, penyaluran kredit kami mencapai Rp 139 triliun. Angka itu lebih tinggi 7 persen daripada pencapaian hingga September 2013, yang nilainya Rp 129 triliun,” ujar Vera Eve Lim, Chief Financial Officer dan Direktur PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
 
Meski mengalami pertumbuhan, Vera mengungkapkan, dalam hal kredit usaha mikro, yang penyalurannya melalui Danamon Simpan Pinjam, kondisinya stagnan atau sama seperti tahun lalu. “Untuk skala usaha kecil dan menengah justru mengalami pertumbuhan menjadi Rp 22,5 triliun atau meningkat 11 persen lebih tinggi daripada pencapaian momen yang sama tahun sebelumnya,” papar Vera.
 
Vera mengungkapkan, sebenarnya, secara total, kredit Danamon untuk segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah memberi kontribusi besar bagi keseluruhan penyaluran kredit. Kontribusinya, ucap Vera, sebesar 30 persen.
 
Kontribusi lainnya, sambung dia, yaitu kredit komersial, yang mengalami peningkatan 15 persen atau menjadi Rp 17 triliun. Sedangkan kredit korporasi, juga naik menjadi Rp 18 triliun atau bertumbuh 7 persen.
 
Sementara untuk kredit otomotif, yang penyalurannya melalui Adira Finance, Vera mengutarakan, hingga September tahun ini, nilainya naik 4 persen atau menjadi Rp 49,5 triliun. “Hingga September 2014, Adira Finance menyalurkan pembiayaan senilai Rp 25,5 triliun. Angka itu terdiri atas pembiayaan baru sebesar Rp 15 triliun adalah kendaraan roda dua, dan sisanya Rp 10,5 triliun, adalah kendaraan roda empat,” urai Vera.
 
Henry Ho, Presiden Direktur PT Bank Danamon Indonesia Tbk., meneruskan, pertumbuhan penyaluran kredit itu berpengaruh pada pencapaian perolehan laba bersih setelah pajak. Hingga momen yang sama tahun ini, sebut dia, pihaknya meraih laba bersih setelah pajak sejumlah Rp 2,53 triliun.
 
Begitu pula dalam hal pendapatan Net Interest Income atau pendapatan bunga bersih. Menurutnya, hingga 9 bulan terakhir tahun ini, pihaknya mampu meraup pendapatan bunga bersih bernilai besar. Angkanya, tutur Henry, bernilai Rp 10,2 triliun. (ADR)

Related posts