Telkom Siap Lahirkan Ahli Bersertifikat Dunia

telkomJABARTODAY.COM – BANDUNG
Pada era persaingan yang kian terbuka, seperti ASEAN Economic Community (AEC), yang bergulir awal 2015, kompetisi tidak hanya terjadi pada kualitas produk, tetapi juga tenaga kerja. Pada saat kerjasama antarnegara ASEAN itu bergulir, pintu bagi para ekspatriat negara-negara Asia Tenggara untuk berkarir di Indonesia, termasuk Jabar, terbuka lebar.
 
Karenanya, negara ini perlu melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar dapat lebih berdaya saing. Adalah PT Telkom Indonesia Tbk. melalui PT Telkom Professional Development Center (PDC), yang mencoba dan terus berupaya keras melahirkan SDM-SDM berkualitas serta bersertifikat internasional.
 
“Ini adalah untuk meningkatkan daya saing para SDM, khususnya, bidang IT (informasi teknologi),” ujar Indah Purnomowati Marketing Manager Telkom PDC, di tempat kerjanya, Selasa (28/1/2014).
 
Indah berpendapat, upaya meningkatkan kualitas SDM termasuk sertifikasi internasional itu melalui program pelatihan. Materinya, ucap dia, berkenaan dengan perkembangan IT. Antara lain, jaringan, aplikasi, dan sebagainya.
 
Sejauh ini, kata dia, di wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta, rata-rata, jumlah peserta didik yang lulus sekitar 200 orang. Jika secara nasional, lanjutnya, pihaknya, yang tersebar di beberapa titik, yaitu selain Jabar-DKI, juga Bali, Sulawesi, dan Sumatera, dapat mencapai sekitar 1.000 orang.
 
Namun, aku Indah, angka kelulusan itu masih belum sebanding dengan kebutuhan. Diakuinya, pihaknya kesulitan memenuhi kebutuhan. Di Jabar, ucap dia, kebutuhan tenaga ahli terdidik dan bersertifikasi bidang IT sekitar 1.000-2.000 orang per tahun.
 
Meski demikian, ujar dia, pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan. Di antaranya, mencoba menjalin kerjasama dengan beberapa negara. Hal itu, terangnya, karena pihaknya mendukung program perluasan jaringan PT Telkom di 10 negara. “Tentu, kami mendukung apa yang menjadi program PT Telkom. Itu kami awali melalui penjajakan kerjasama dengan Timor Leste,” kata Indah.
 
Selain dengan Timor Leste, tukasnya, pihaknya pun menjalin kerjasama dengan Singapura dalam program pelatihan dan sertifikasi itu. Namun, katanya, untuk Singapura, para pesertanya adalah mereka yang berposisi minimal manager. “Sedangkan untuk Timor Leste, programnya hampir seluruh materi yang berkaitan dengan IT,” tutup Indah. (VIL)

Related posts