JABARTODAY.COM – BANDUNG
Masyarakat Jawa Barat tidak perlu resah dan mengkhawatirkan ketersediaan pangan, utamanya beras. Pasalnya, stok ketahanan beras di Jabar dalam kondisi aman.
“Insya Allah, stok beras di Jabar aman hingga 3 bulan mendatang,” ujar Kepala Bulog Divisi Regional Jabar, Alip Affandi, Selasa (15/4/2014).
Dikatakan, sejak beberapa pekan terakhir, pihaknya melakukan penyerapan beras dan gabah petani. Menurutnya, dalam satu pekan terakhir, tingkat penyerapan terus meningkat. Rata-rata, sebut dia, tingkat penyerapan beras petani oleh Bulog Divre Jabar sekitar 3 ribu ton per hari.
Mulai berlangsungnya penyerapan, jelas Alip, itu karena saat ini, musim panen sudah bergulir. Prediksinya, sambung Alip, musim panen mengalami masa puncak sekitar Mei. Pada saat itu, ujarnya, pihaknya dapat melakukan penyerapan lebih besar lagi.
Alip mengakui bahwa kondisi cuaca yang cukup buruk pada beberapa bulan terakhir sempat mengganggu aktivitas pertanian. Pasalnya, jelas dia, sejumlah areal pertanian di beberapa titik, termasuk lumbung beras, seperti Indramayu, mengalami kerusakan. Akibatnya, sambung dia, terjadilah re-planting atau proses penanaman ulang untuk mengganti produksi padi yang mengalami kerusakan.
Untuk mengamankan stok beras, Alip mencetuskan, tahun ini, pihaknya memiliki prognosa yang tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. Tahun ini, sebutnya, prognosanya sekitar 550 ribu ton. Angka itu berdasarkan, terangnya, pencapaian dan realisasi tahun lalu, sebesar 535 ribu ton.
Upaya lainnya, imbuh Alip, pihaknya siap mendukung program Jabar Selatan sebagai lumbung beras. Akan tetapi, jelas dia, realisasi program itu bergantung pada kesiapan pemerintah daerah, mulai Kabupaten-Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten-Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Ciamis. “Sebenarnya, Jabar Selatan punya potensi kuat untuk menjadi lumbung beras seperti wilayah Pantai Utara (Pantura),” tutup dia. (ADR)