JABARTODAY.COM – BANDUNG ––

Selama beberapa hari terakhir, Bumi Pasundan berduka. Pasalnya, pada saat yang hampir bersamaan, bencana melanda 2 titik, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut.
Pada Selasa (20/9) siang, longsor melanda Sumedang. Akibatnya, jalur Bandung-Cirebon terputus. Pada malamnya, giliran Kabupaten Garut meradang. Penyebabnya, banjir bandang Sungai Cimanuk menghanyutkan sejumlah rumah. Efeknya, puluhan orang dinyatakan tewas dan beberapa lainnya masih dalam pencarian.
Dampak lainnya, aliran listrik pun terputus. “Di Garut, padamnya aliran listrik dialami 1.467 pelanggan. Sedangkan di Sumedang, 271 pelanggan mengalami hal yang sama,” tandas Suargina, Deputy Manajer Hubungan Masyarakat & Bina Lingkungan PT PLN Distribusi Jawa Barat (DJB), Sabtu (24/9).
Suargina menyatakan, pihaknya langaung melakukan berbagai upaya menyikapi hal tersebut. Di Garut, katanya, pihaknya mengerahkan ratusan petugas untuk normalisasi aliran listrik.
Diungkapkan, pihaknya melakukan upaya itu satu hari pasca banjir bandang Sungai Cimanuk. Pihaknya, tuturnya, menyalakan 6 unit gardu yang padam akibat banjir. Selain itu, sambungnya, pihaknya punemperbaiki 4 unit tiang Tegangan Menengah dan 25 buah tiang Tegangan Rendah. Upaya itu, ujarnya, membuat pihaknya berhasil memulihkan kondisi kelistrikan di wilayah Garut.
Sampai Sabtu(24/9), beber Suargina, sebanyak 344 pelanggan di Garut masih mengalami putusnya aliran listrik. Itu, jelasnya, disebabkan sejumlah kondisi bangunan, antara lain, terendam air, masih basah, dan berlumpur.
Lain halnya dengan kondisi di Kabupaten Sumedang.Aliran di kabupaten itu, ucap dia, kembali menyala pasa Kamis (22/9). “Kami terus berupaya menyalakan kembali. Kami masih terhalang bangunan yang terendam lumpur. Walau begitu, kami tetap berusaha keras mengatasi kondisi itu,” paparnya.
Soal bantuan, Suargina mengemukakan, pihaknya menggelontorkan dana bantuan yang bersumber pada program Corporate Social Responsibility (CSR) senilai Rp 200 juta bagi Garut dan Sumedang. Di Sumedang, tukasnya, pihaknya membangun posko bantuan. Sedangkan di Garut, pihaknya mendirikan dapur umum di Terminal Guntur. (ADR)