Premium Turun, Pengusaha Girang

Dedy Widjaja, Ketua APINDO Jabar jabartoday.com/net
Dedy Widjaja, Ketua APINDO Jabar
jabartoday.com/net

JABARTODAY.COM-BANDUNG
Publik di negara ini sepertinya tersenyum lebar. Pasalnya, pemerintah memutuskan untuk kembali menurunkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar.

Mulai Senin (19/1) pukul 00.00, harga premium menjadi Rp 6.600 per liter. Sedangkan solar harganya menjadi Rp 6.400 per liter.

Putusan tersebut mendapat respon positif berbagai kalangan. Satu di antaranya, kalangan pengusaha. “Ini adalah kabar yang menggembirakan,” tandas Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Jabar, Dedy Widjaja, Jumat (16/1).

Menurutnya, turunnya harga jual premium dan solar dapat menibgkatkan daya beli masyarakat. Hal itu, lanjutnya, dapat berefek positif pada dunia usaha. Itu karena, jelas Dedy, produk-produk lokal dapat berdaya saing.

Turunnya harga premium, tambah dia, juga dapat meningkatkan produktivitas penjualan. Itu karena, terangnya, turunnya harga jual premium dan solar bisa mendorong turunnya harga-harga berbagai komoditi.

Kalangan pengusaha, cetusnya, siap menurunkan harga jual produk. Hal itu, tambahnya, dapat memberi nilai tambah dan daya saing produk lokal sehingga tidak kalah oleh produk impor, yang tidak sedikit harga jualnya lebih murah.

Ekonom Universitas Pasundan (Unpas), Acuviarta Kartabi, berpendapat, turunnya harga jual premium dan solar merupakab konsekuensi perubahan harga minyak dunia yang kino bernilai 45 Dollar Amerika Serikt (AS) per barel. Menurutnya, idealnya, turunnya harga dua komoditi BBM itu diikuti kebijakan lain, yaitu perubahan atau penyesuaian harga jual beragam komoditi.

Pada sisi lain, Acu, dapaan akrabnya, pun mengatakan, kondisi yang terjadi seharusnya pemerintah dapat membuat terjadinya deflasi sebesar 2 persen. Pasalnya, jelas dia, inflasi Desember 2014, sekitar 2 persen. “Ini supaya tercipta keseimbangan sehingga toda perekonomian dapat bergerak pada arah yang lebih positif,” tutup Acu. (ADR)

Related posts