Sejauh ini, sumber energi fosil, yaitu bahan bakar minyak menjadi komoditi utama pemenuhan kebutuhan. Adalah PT Perusahaan Listrik Negara yang juga memanfaatkan BBM sebagai sumber energi untuk memproduksi, membangkitkan, dan mendistribusikan listrik. Namun, komoditi itu tidak dapat diperbarui.
“Karenanya, kami tidak lagi melirik, tetapi menoleh pada pemanfaatan sumber energi terbarukan,” tandas Direktur Niaga, Manajemen Risiko, dan Kepatuhan PT PLN, Harijaya Pahlawan, pada sela-sela Customer Gathering PT PLN Distribusi Jawa Barat-Banten di Grand Ballroom Trans Luxury Hotel, Rabu (12/2/2014).
Saat ini, ungkap Harijaya, pihaknya mengarahkan pengelolaan dan penggarapan sumber energi yang terbarukan. Antara lain, sebut dia, tenaga uap, air, termasuk panas bumi. Karenanya, lanjut dia, pihaknya menyusun sejumlah rencana berkenaan dengan hal itu. Di antaranya, siap melakukan pembangunan pembangkit-pembangkit listrik, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), termasuk geothermal.
Namun, ucap Harijaya, untuk membangun pembangkit-pembangkit listrik bukan perkara mudah. Masih ada sejumlah kendala yang harus dituntaskan. Terutamanya, berkenaan dengan lahan.
Mengenai penggunaan BBM sebagai sumber energi PT PLN, Harijaya mengakui bahwa sampai kini, pihaknya masih memanfaatkannya. Akan tetapi, dengan persentase kecil. “Sekitar 10 persen. Sekitar 40 persennya menggunakan batu bara. Pun dengan pemanfaatan air sebagai sumber energi, yaitu sekitar 12-15 persen,” tutupnya. (VIL)