Pindad Siap Maksimalkan Bahan Amunisi Dalam Negeri

pindadJABARTODAY.COM – BANDUNG
Pemanfaatan bahan baku kandungan lokal dapat memberi manfaat besar bagi industri lokal. Salah satu industri nasional yang serius memanfaatkan bahan baku dalam negeri adalah PT Pindad (Persero). Badan usaha milik negara yang bergerak dalam industri persenjataan itu siap memanfaatkan propelan produk dalam negeri untuk proses produksi amunisi.
 
Keseriusan PT Pindad memanfaatkan propelan produk nasional itu tercermin dalam kesepakatan kerjasama dengan PT Dahana (Persero). “Dalam kerjasama ini, kami sepakat untuk menggunakan propelan produk PT Dahana,” ujar Direktur Utama PT Pindad, Sudirman Said, usai penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT Pindad dan PT Dahana di PT Pindad, Senin (15/9/2014).
 
Diungkapkan Sudirman, sejauh ini, untuk memperoleh bahan baku amunisi, pihaknya mengimpor propelan, yang kegunaannya menjadi pembentuk gas sebagai alat dorong bagi peluru atau roket. Selama ini, pihaknya mengimpor propelan, yang kebutuhannya 200-250 ton per tahun, dari beberapa negara, yaitu Belgia, Korea Selatan, dan Taiwan.
 
Harapannya, cetus dia, melalui kerjasama ini, pihaknya dapat memperoleh pasokan propelan yang mencukupi dan harganya yang lebih kompetitif daripada impor. “Jika produk PT Dahana sesuai, misalnya, dalam hal persyaratan teknis, kami menghentikan impor,” tukasnya.
 
Saat ini, ungkapnya, pihaknya berusaha menuntaskan kerjasama dengan Rheinmetall Danel Munition (RDM), perusahaan patungan Jerman-Afrika Selatan. Bentuk kerjasamanya, dalam hal produksi amunisi kaliber besar di Turen, Malang. Karenanya, lanjutnya, kerjasama dengan PT Dahana dapat berpotensi membuat kebutuhan amunisi untuk proses produksi dengan RDM.
 
Direktur PT Dahana F. Harry Sampurno berpendapat, skema kerjasama dengan PT Pindad merupakan sebuah upaya yang strategis. Saat ini, sahut dia, pihaknya menyelesaikan proses pembangunan pabrik bahan peledak di Kabupaten Subang, Jabar. Adanya kesepakatan dengan PT Pindad, imbuh dia, pihaknya memperoleh garansi pembelian produk propelan oleh industri dalam negeri. (ADR)

Related posts