Hampir pada setiap agenda politik, seperti pemilihan umum legislatif, pemilihan kepala daerah (pilkada) provinsi, kota-kabupaten, termasuk pemilihan presiden, tidak jarang, publik, termasuk para pelaku usaha, di negara ini dijejali berbagai janji para kandidat.
Menurut Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Barat, Dedy Widjaja, dua pasang kandidat orang nomor 1 dan 2 di negeri ini punya visi dan misi yang baik. Selain itu, kata dia, kedua pasang itu pun punya strategi masing-masing untuk membangun dan menggerakkan roda ekonomi.
“Yang pasti, siapa pun yang meraih suara terbanyak berdasarkan putusan KPU, kami akan melakukan satu langkah, yaitu menagih janji-janji mereka yang saat berkampanye menyatakan siap membangun ekonomi,” ujar Dedy, Jumat (11/7/2014).
Dedy berpandangan, ada imbas positif bagi negara ini, khususnya Jabar, jika roda ekonomi nasional terus bergulir dan bertumbuh. Satu di antaranya, sebut dia, tingkat kesejahteraan yang meningkat. “Jika kesejahteraan naik, tentunya, produktivitas pun terdongkrak. Bagi dunia usaha, tentunya, hal itu sangat positif sehingga para pelaku usaha bisa lebih berkontribusi lagi, misalnya dalam hal pembayaran pajak,” papar Dedy.
Berkenaan dengan penyelenggaraan Pilpres 2014, Dedy mengacungkan jempol sebagai tanda apresiasi kepada pemerintah atas terselenggaranya agenda dan pesta politik lima tahunan secara lancar dan aman, dan tertib.
Bagi pengusaha, kata Dedy, kondusivitas selama ajang pilpres dapat berdampak positif. Itu karena, terangnya, kondusivitas menjadi unsur penting dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Salah satu indikasinya, tutur Dedy, terjadinya penguatan nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (AS). “Tidak itu saja, saham pada bursa efek pun terus membaik. Artinya, suasana yang terjadi pasca pilpres menunjukkan adanya geliat yang positif. Ini dapat membuat minat investor berinvestasi makin besar,” tutup Dedy. (ADR)