Panwaslu Segera Panggil Aher

kpu.jabarprov.go.id

JABARTODAY.COM – BANDUNG

Panitia Pengawas Pemilu Jawa Barat akan memanggil Calon Gubernur Jabar petahana Ahmad Heryawan. Pemanggilan tersebut sebagai bagian dari klarifikasi atas acara silaturahmi 320 Kuwu (Kepala Desa) se-Kabupaten Cirebon, Rabu (26/12) lalu.

“Kami secepatnya akan memanggil tim pemenangan Heryawan,” kata Ketua Panwaslu Jabar, Ihat Subihat, saat dihubungi, Kamis (3/1).

Dugaan pelanggaran tersebut, seperti diutarakan Ihat, berawal dari laporan secara lisan dari tim pemenangan Paten (Rieke-Teten) pada Kamis (27/12). Kemudian laporan tersebut berlanjut dengan pembuatan Berita Acara Pemeriksaan pada Rabu (2/1) sore.

Dalam BAP itu, tim Paten juga menyertakan sejumlah alat bukti dugaan pelanggaran kampanye, seperti foto-foto dan rekaman video, dimana bukti tersebut akan menjadi acuan Panwaslu melakukan klarifikasi. “Mudah-mudahan Selasa (8/1) klarifikasi bisa dilakukan,” imbuhnya.

Sebelumnya, Koordinator Relawan PATEN, Dwi Subawanto, mengatakan, dugaan tersebut diketahui saat Heryawan meminta dukungan ke ratusan kuwu.

“Itu terjadi saat silaturahmi kuwu se-Kabupaten Cirebon yang dihadiri Heryawan sebagai Gubernur dan diduga telah berkampanye di luar jadwal dengan fasilitas negara,” tuturnya, Rabu (2/1).

Laporan sendiri, ungkapnya, telah dilakukan ke Panwaslu sekira pukul 17.00. Selain laporan tertulis, sejumlah bukti berupa foto-foto yang didapat dari relawan turut disertakan juga. “Kami bawa semua bukti kuat Heryawan telah berkampanye terselubung,” tukasnya.

Ia mengharapkan Panwaslu bisa segera memproses laporannya tersebut, bahkan dirinya mengaku sudah memiliki saksi jika dibutuhkan. “Kami berharap cepat diproses, terlebih ini jelas pelanggaran. Dan Heryawan terbukti meminta dukungan dengan target 70 persen untuk memilihnya,” tegasnya.

Maka itu, sebagai acuan klarifikasi, Panwaslu Jabar mengacu pada data dari Panwaslu Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, yang saat itu hadir dalam kegiatan. Bahkan Panwaslu Jabar juga akan mengumpulkan keterangan dari saksi dalam kegiatan itu. “Ya kami akan berusaha mencari kebenaran atas dugaan tersebut,” lanjut Ihat.

Ihat sendiri mengimbau kelima pasangan calon dan timnya agar tidak melakukan kampanye pada masa jeda sebelum kampanye. Dengan kata lain, sosialisasi yang dilakukan sebaiknya hanya penyampaian visi dan misi tanpa berunsur kampanye. (AVILA DWIPUTRA)

Related posts