Pakan Ternak Unggas Masih Impor

courtesy: kemendag.go.id
courtesy: kemendag.go.id

JABARTODAY.COM – BANDUNG

Dalam beberapa hari terakhir, harga jual daging ayam mengalami kenaikan. Saat ini, harga jual komoditi itu pada beberapa pasar tradisional, rata-rata Rp 36-38 ribu per kilogramnya.
 
“Memang benar. Harga daging ayam naik. Itu terjadi karena permintaannya yang juga cukup tinggi,” tukas Kepala Dinas Peternakan Jawa Barat, Dodi Firman, Senin (8/9/2014).
 
Dodi meneruskan, selain tingginya permintaan, ada hal lain yang dapat menjadi faktor penyebab naiknya harga jual daging ayam. Satu diantaranya, jelas dia, adalah pakan.
 
Menurutnya, kondisi pakan ayam cukup berpengaruh pada perkembangan harga daging ayam. Pasalnya, terang dia, sejauh ini, Indonesia, khususnya, Jabar, masih memiliki kebergantungan besar pada pakan impor. “Sekitar 60 persen pakan impor sehingga hal itu berpengaruh pada harga jual daging ayam karena harga pakan impor mengacu pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat,” ucap dia.
 
Berbicara tentang Duck Old Chicken (DOC), Dodi mengatakan, sebenarnya, Jabar tidak mengalami masalah kekurangan stok. Bahkan, ucap dia, Jabar mengalami surplus DOC. “Kebutuhan DOC Jabar sekitar 5.000 ekor per bulan. Kondisi saat ini, ketersediaan DOC mencapai 6.000 ekor,” sahut dia. (ADR)

Related posts