Ratusan Ribu Pelanggan PLN Diperiksa

PLNJABARTODAY.COM – BANDUNG
Ternyata, sejauh ini, masih banyak pelanggan yang melakukan ‘kenakalan’ pemakaian energi listrik. Hal itu berpotensi menyebabkan terjadinya kerugian negara dalam jumlah yang besar.
 
Karenanya, PT PLN Distribusi Jawa Barat-Banten melakukan berbagai upaya penyelamatan melalui Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL), yang menjadi program andalan lembaga BUMN tersebut guna menyelamatkan penyalahgunaan pemakaian energi listrik.
 
Pemeriksaan tersebut digulirkan PT PLN DJBB karena angka kecelakaan arus listrik akibat pemakaian yang tidak sah tergolong tinggi. Selain itu, juga bertujuan untuk meminimalisasi angka kerugian.
 
Dalam program itu, pada enam bulan pertama, PT PLN DJBB memeriksa ratusan ribu pelanggan. “Januari-Juni tahun ini, sebanyak 691.704 pelanggan kami periksa. Pemeriksaan pelanggan terbanyak terjadi di wilayah Bekasi dan Bogor, yaitu masing-masing sekitar 75.000 pelanggan.  “Temuan terendah terjadi di Purwakarta. Di wilayah itu, kami memeriksa 12.000 pelanggan. Jumlah kelainan dan kejanggalan yang kami temukan di Purwakarta sekitar 653 temuan,” ungkap Supervisor Komunikasi PLN DJBB, Agus Yuswanta, belum lama ini.
 
Melalui P2TL, pada pemeriksaan periode paruh perdana tahun ini, pihaknya berhasil menyelamatkan sekitar 149 juta Kilo Watt hour (Kwh). Nominal rupiahnya mencapai ratusan miliar. “Yaitu mencapai Rp122 miliar,” sebut pria berkaca mata tersebut.
 
Diutarakan, angka penyelamatan pada paruh pertama tahun ini tersebut lebih besar daripada periode yang sama tahun lalu. Pada semester I 2013, papar Aguy, sapaan akrabnya, pihaknya menyelamatkan pemakaian listrik sebesar 93 juta KWh atau sekitar Rp 68 miliar.
 
Menurut dia, pencapaian penyelamatan listrik pada semester pertama tahun ini lebih tinggi dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun 2013 lalu yang hanya 93 juta Kwh atau senilai Rp 68 miliar. Pemeriksaan pada semester I 2013, ucap Aguy, jumlah pelanggan yang menjalani pemeriksaan lebih sedikit daripada Januari-Juni 2014, yaitu 602.000 pelanggan. “Sekitar 23.000 pelanggan di antaranya merupakan temuan,” sahut Aguy.
 
Aguy meneruskan, pihaknya bekerjasama dengan sejumlah lembaga lain dalam menunaikan aktivitas P2TL itu. Di antaranya, tukasnya, pihak ketiga (vendor), termasuk jajaran kepolisian yang bertindak sebagai saksi. (ADR)

Related posts