
JABARTODAY.COM – BANDUNG Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Jawa Barat Ridwan Kamil mengemukakan, selama empat pekan berturut-turut, tidak ada daerah di Jabar berstatus zona merah atau risiko tinggi.
Berdasarkan data Bersatu Lawan Covid-19 pada periode 5-11 April 2021, 19 daerah masuk zona oranye atau risiko sedang, dan delapan daerah berstatus zona kuning atau risiko rendah.
Delapan daerah masuk zona kuning, yakni Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Subang, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Pangandaran.
“Kalau perkembangan kasus masih stabil, kita berada di zona yang turun. Tidak ada lagi zona merah di Jawa Barat. Mudah-mudahan seterusnya seperti itu,” ujarnya, usai rapat Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Jabar, di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (14/4/2021).
Emil, sapaan akrabnya, menekankan bila pihaknya tengah fokus dalam program vaksinasi dengan sasaran warga lanjut usia, utamanya di daerah tujuan mudik.
“Vaksinasi kita ini masih lemah di lansia. Jadi, tadi arahan saya, lansia ini butuh pendampingan saat penyuntikan. Diutamakan lansia yang punya anak yang merantau,” ungkapnya.
Selain itu, dia menuturkan, kepolisian tengah menyiapkan skenario penyekatan sebagai antisipasi mudik di daerah Jabar. Hal ini menindaklanjuti larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah pusat beberapa waktu lalu.
“Skenario dari sekarang harus sudah disiapkan, sehingga mereka-mereka yang melanggar bisa diputarbalikan,” ucapnya.
Disisi lain, Emil mengklaim, Jabar menjadi provinsi paling produktif dalam menjalankan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro di Indonesia. Berdasarkan data Satuan Tugas Covid-19 per 11 April 2021, jumlah kegiatan terkait PPKM mikro di Jabar mencapai 1.896.148 kegiatan. Secara nasional, angka tersebut merupakan yang tertinggi.
Emil mengungkap, semua kegiatan tersebut terkait penanganan pandemi virus corona. Mulai dari edukasi dan sosialisasi 3M, pembagian masker, penegakan disiplin, penulusuran kontak, hingga vaksinasi Covid-19.
“Ini menandakan kerja keras kita konkret selama PPKM mikro. Kepada para aparat desa, ketua RT/RW, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Satpol PP, semua kinerja terproduktif ini, yang diapresiasi pemerintah pusat, mohon dipertahankan,” tukas Gubernur Jabar.
Dirinya pun mengimbau kepada semua masyarakat Jabar untuk menjalankan ibadah di bulan Ramadan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Hal itu mesti dilakukan untuk menekan potensi penularan Covid-19. (*)