JABARTODAY.COM-MAJALENGKA. Ketaatan pada guru menjadi kunci sukses seseorang dalam meraih cita-cita. Sebaliknya ketidaktaan dan pembangkangan pada guru menjadi pintu kegagalan.
Demikian disampaikan Ustadz Budianto
Sesepuh Pondok Bukit Mahabbah, Yayasan Maha Kasih, Cingambul Majalengka saat ditemui Jabartoday.com, Senin (7/5/2018).
Budianto mengemukakan manusia bisa belajar pentingnya ketaatan dari seorang bayi saat diasuh ibunya.
“Dari bayi kita bisa belajar ketaatan. Bayi tak pernah menolak semua asupan sang ibunda. Bayi tak pernah bertanya apa yang diberikan. Dia tak pernah menolak petunjuk dari sang ibu. Setelah berusia lima tahun, dari tidak bisa apa pun, kemudian bisa jalan, bicara dan makan. Lima tahun apa yang didapatkannya, sudah pasti kesuksesannya. Ibu menjadi hero from zero,” jelas ustadz jebolan Universitas Trisakti ini.
Ia menjelaskan kesuksesan yang diraih selama dari bayi hingga berusia lima tahun, tidak ada satu pun sikap membangkang. Bayi taat secara total pada sang bunda. Apa yang diberikan oleh sang ibu, tidak pernah ditolak. Apa yang tidak diminta pun akan diberikan.
“Bayi tidak pernah menuntut. Kesuksesan seseorang bergantung pada ketaatannya para orang tua dan guru. Bila murid merasa pintar, dia tidak akan pernah sukses,” paparnya.
Lelaki penggagas agronomi syariah ini juga menambahkan pentingnya sikap santun dalam dunia pendidikan.
“Santun itu identik dengan kepatuhan. Bila tanpa kesantunan, seorang murid tidak akan pernah mencapai kesuksesan sejati. Santun menutupi kekurangan. Orang santun akan menutupi segala kekurangan. Sebaliknya, bila seseorang tidak santun, akan menutupi segala kepintarannya. Santun lahir dari patuh. Santun dan patuh mampu mencetak kepribadian,” tuturnya. (ruz)