Kecelakaan di Jalan, Cara Kurangi Jumlah Penduduk?

JABARTODAY.COM – BANDUNG

Jalan raya kembali menjadi momok menakutkan, belum lama terjadi kecelakaan yang mengakibatkan belasan orang tewas, kembali di Cianjur terjadi hal yang sama. 17 orang meninggal akibat kecelakaan di Ciloto-Cianjur, Rabu (27/2) siang.

Dikatakan Koordinator Lembaga Advokasi Kebijakan Informasi Publik, Taufik Rahman, kecelakaan yang kerap terjadi bukan tanpa sebab. Ini terjadi lebih pada carut-marutnya sistem transportasi yang ada di negeri ini, serta lemahnya law enforcement dari aparat pemerintah.

“Pemerintah harus berbenah, terutama jajaran Dishub (Dinas Perhubungan), serta intansi lainnya, yang terkesan menutup mata adanya pelanggaran-pelanggaran di lapangan oleh perusahaan transportasi,” ujarnya.

Dia mencontohkan, dua pelanggaran yang lumrah terjadi di jalanan, yaitu banyaknya kendaraan yang memuat barang lebih dari kapasitas dan lemahnya controlling dalam pengecekan kelayakan kendaraan.

“Banyaknya kecelakaan yang berujung kematian terbilang sangat tinggi. Yang saya sesalkan, kenapa supir atau pengendara yang selalu dikambing-hitamkan. Pemerintah perlu membuktikan pada masyarakat, telah bisa membenahi sistem keselamatan transportasi dan mampu menurunkan angka kecelakaan transportasi yang begitu tinggi,” tuturnya.

Sedikit menyindir, Taufik menilai, cara ini cukup untuk mengurangi jumlah penduduk Indonesia yang semakin membludak. Sindiran itu didasari, dalam satu kecelakaan tidak sedikit jumlah korbannya.

“Saya menilai kecelakaan ini akan terus terjadi, karena dalam setiap kecelakaan tidak ada evaluasi dan penindakan tegas, cukup menyalahkan supir selesai urusan. Nah, kalau tersangkanya juga meninggal siapa yang tanggung jawab?” imbuhnya.

Dirinya menyebut, ini bukan hanya masalah materi, tapi masalah kemanusiaan. Menurutnya, pemerintah harus berbenah, jangan sampai muncul celotehan, bahwa carut marut ini untuk menekan jumlah penduduk setelah gagalnya program transmigrasi. (AVILA DWIPUTRA)

Related posts