JABARTODAY.COM – BANDUNG
Untuk memenuhi kebutuhan daging, perlu adanya upaya-upaya kongkrit. Diantaranya, melakukan pengembangan dan budidaya ternak.
“Pengembangan dan penggemukan peternakan menjadi fokus kami,” ujar Corporate Secretary PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Lestari, Insanul Afief Lubis, di Bandung, Kamis (13/2/2014).
Ihsan, sapaan akrabnya, menjelaskan, dalam pelaksanaannya, pihaknya melakukan penggemukan domba. Jumlahnya sebanyak 4.195 ekor. Lalu, kata dia, pihaknya pun mengembangkan domba breeding sebanyak 3.467 ekor.
Tidak hanya domba, lanjut Ihsan, pihaknya pun melakukan pengembangan sapi perah. Diutarakan, jumlah sapi perahnya, ucap dia, sebanyak 1.139 ekor. “Ini merupakan salah satu upaya mendukung ketahanan pangan,” imbuhnya.
Pihaknya, tutur Ihsan, menjadikan peternakan sebagai lini bisnis andalan. Itu, terang dia, terlihat pada komposisi kontribusinya yang cukup besar, yaitu 70 persen. Kontribusi besar lainnya, masih kata dia, berkaitan dengan penghijauan, yakni 25 persen. “Sisanya, kami mengembangkan kopi,” singkatnya.
Kontribusi-kontribusi itu, tambahnya, untuk menunjang rencana bisnis tahun ini. Pada 2014, pihaknya memproyeksikan pertumbuhan laba yang lebih tinggi daripada 2013, yang sampai saat ini, masih dalam proses penghitungan. “Proyeksi laba kami tahun ini Rp 7,3 miliar,” sebutnya.
Mengenai kopi, pihaknya melakukan pengembangan pada lahan 30 hektare. Namun, lahan itu tidak hanya bagi pengembangan kopi. Ada beberapa komoditi agro lain, seperti pete, nangka, durian, dan lainnya, yang juga dikembangkan pada lahan itu.
Pihaknya, ungkap dia, menargetkan panen kopi tahun ini sekitar 50 ton. Soal permintaan, Ihsan mengaku sudah menerimanya. Bahkan, saat ini, aku dia, produk kopi perusahaan itu dalam pengetesan laboratorium di Maroko. Itu, jelasnya, untuk mengetahui kualitasnya. “Setelah tes, kemungkinan besar, Maroko melakukan pemesanan. Tapi, kami belum mengetahui berapa permintaan Maroko. Kami menunggu hasil lab,” sahutnya.
Meski peternakan proyeksinya berkontribusi paling tinggi, pihaknya pun fokus mengembangkan kopi. Itu terlihat pada adanya rencana membagun industri di Arjasari, Kabupaten Bandung. “Investasinya sekitar Rp 2 miliar,” tutup Ihsan. (VIL)