JABARTODAY.COM – JAKARTA
Jawa Barat segera memiliki rumah susun sewa (rusunawa) khusus kalangan buruh. Pembangunan rusunawa yang dilaksanakan pada 2013 ini sebagai bagian upaya meningkatkan kesejahteraan kaum pekerja.
Kepastian penyediaan perumahan khusus para buruh diperoleh usai Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menandatangani naskah kesepakatan bersama Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar di Jakarta, Jumat (15/3).
Selain Gubernur Jabar, Menpera dan Menakertrans juga menandatangani hal sama dengan Gubernur DKI Jakarta, Banten, Jateng, Jatim, dan Gubernur DIY.
Dalam naskah kesepahaman disebutkan, Kementerian Perumahan menyediakan anggaran untuk pembangunan rusunawa buruh, berikut fasilitas instalasi listrik dan air. Sementara Pemerintah Provinsi diwajibnya menyiapkan lahan dan furniturnya.
Sementara untuk koordinasi penentuan lokasi dan organisasi calon penghuni diatur Kemenakertrans dengan pemerintah daerah. Dalam prosesnya, pemerintah melibatkan kalangan pengusaha dan organisasi pekerja.
“Saya baru dapat kabar dari Kepala Dinas Perumahan Pemprov Jabar, kita akan segera membangun delapan twin block rusunawa. Masing-masing dua di Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, dan di Kota Bobor,” papar Gubernur Heryawan kepada wartawan.
Selain di kota/kobupaten di atas, Pemprov Jabar juga mengupayakan pembangunan rusunawa di kota/kabupaten lain.
Satu blok kembar rusunawa terdiri atas 112 unit. Satu unit rusunawa akan menampung sekitar 100 pekerja. Dengan demikian, satu blok kembar rusunawa mampu menampung sekitar 11.200 pekerja. Anggaran yang disiapkan Kemenpera untuk pembangunan satu blok kembar rusunawa mencapai Rp 16 miliar.
Dengan pembangunan delapan twin block, setidaknya sekitar 89.600 pekerja bakal memperoleh rumah tinggal layak. Para buruh akan menyewa di kisaran Rp 300-400 ribu per bulan.
Gubernur Ahmad Heryawan menjelaskan, dengan menghuni rusunawa yang dibangun di sekitar komplek pabrik, maka pekerja dapat menghemat biaya transportasi. “Bahkan cukup dengan jalan kaki. Ini berarti dengan tinggal di rusunawa, salah satu komponen pengeluaran tetap para buruh dapat dihilangkan. Kita semua tahu biaya transportasi cukup besar. Karenanya, kita yakin, penyediaan rusunawa akan meningkatkan kesejahteraan teman-teman pekerja secara signifikan,” jelasnya.
Ditambahkan, untuk semakin memantapkan kesejahteraan kaum buruh, Pemprov Jabar dengan kementerian terkait juga berencana membangun rumah sakit yang juga khusus didedikasikan kepada kalangan pekerja. “Rumah sakit pertama lokasinya, insyaAllah, di Bekasi,” tukas Gubernur.
Menurutnya lagi, program khusus buat kalangan pekerja tersebut didasari pentingnya posisi kalangan pekerja dalam pembangunan ekonomi. Karenanya, Pemprov Jabar dengan menggandeng kalangan pengusaha dan Pemerintah Pusat terus berusaha memenuhi kebutuhan dasar pekerja. “Tanpa pekerja, tidak terbayangkan bagaimana kita membangun perekonomian nasional dan daerah,” tutur Heryawan.(NJP)