Infrastruktur Jadi PR Jabar

kertajatiJABARTODAY.COM – BANDUNG
Tidak pelak lagi, ketersediaan infrastruktur menjadi unsur penting untuk menggerakkan dan memperkuat roda perekonomian nasional. Sebenarnya, Jawa Barat memiliki sejumlah rancangan dan rencana untuk melakukan pembangunan bebeberapa proyek infrastruktur.
 
Salah satu contohnya, pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, di Kabupaten Majalengka. Rencana pembangunan pada lahan seluas 5.000 hektare, sebenarnya, tercetus sejak 2006. Akan tetapi, sejauh ini, masih belum sepenuhnya bergulir. Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan, ada beberapa hal yang menjadi kendala, yaitu selain masalah pendanaan, juga hal klise, pembebasan lahan.
 
Melihat kondisi itu, pemerintah pusat mencetuskan komitmennya mempercepat pembangunan infrastruktur di tatar Pasundan agar pengembangan perekonomian masyarakat dapat lebih cepat bergulir. Masalah pembangunan infrastruktur di Jabar itu tertuang dalam pembahasan sejumlah menteri, antara lain, Menteri Perekonomian, Chairul Tandjung, Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, dan Menteri Perindustrian, MS Hidayat, di rumah dinas Gubernur Jabar, Gedung Pakuan yang berlangsung hingga Kamis (11/9/2014) dini hari.
 
“Dalam pertemuan itu, ada pembahasan mengenai kondisi perekonomian secara umum, utamanya, yang berkaitan dengan proyek infrastruktur yg ada. Tapi, tidak terbatas infrastrukktur saja,” tandas Chairul Tanjung.
 
Menurutnya, banyak agenda yang menjadi pembahasan rakor tersebut. Umpamanya, Waduk Jatigede, BIJB Kertajati, pembangunan jalan tol yang berhubungan dengan BIJB, yang antara lain Tol Cikampek-Palimanan (Cikapali), dan Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan), Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi, Tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang, Cileunyi-Tasikmalaya, termasuk Bandung Intra-Urban Road.
 
CT, sapaan akrabnya, sejauh ini, pembangunan BIJB adalah on the track dan schedule. Akan tetapi, lanjutnya, Pemprov Jabar perlu memperhatikan beberapa hal. Misalnya, pembebasan dan pemindahan lahan, jalan kabupaten-kota, pemindahan sungai, singkronisasi landasan pacu dan terminal. Dia menilai, permasalahan yang berkaitan dengan infrastruktur itu menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah Jabar. “Ini harus segera terselesaikan tepat waktu,” tegas CT.
 
Dia mencontohkan pembangunan jalan-jalan tol yang berkenaan dengan fungsi BIJB pun menjadi mendapat perhatian. CT berpendapat, ruas Tol Cikapali dan Cisumdawu menjadi penghubung antara BIJB dan penduduk di sekitar kawasan tersebut, termasuk wilayah Cirebon.
 
Pun, tambahnya, dengan ruas tol yang menghubungkan Bandung, khususnya Cileunyi, dengan wilayah-wilayah lain sampai BIJB. Jika pembangunan bergulir 2017, dan efektif 2018, berarti jalan tol yang menghubungkan seluruh wilayah di wilayah jabar sudah terakses secara baik. (ADR)

Related posts