Gubernur Diminta Realisasikan Jalan Menuju Jembatan Jamuresi

infrastruktur jalan menuju Jembatan Jamuresi sepanjang kurang lebih 3,2 kilometer belum dibangun kirmir dan pengaspalan. Akibatnya, Jembatan Jamuresi yang baru dibangun belum berfungsi maksimal termasuk belum bisa dikendarai roda dua (JABARTODAY.COM/ZAM).
Infrastruktur jalan menuju Jembatan Jamuresi sepanjang kurang lebih 3,2 kilometer belum dibangun kirmir dan pengaspalan. Akibatnya, Jembatan Jamuresi yang baru dibangun belum berfungsi maksimal termasuk belum bisa dilewati kendaraan roda dua (JABARTODAY.COM/ZAM).

JABARTODAY.COM –  KUNINGAN. Pemerintah Provinsi Jawa Barat perlu segera berkoordinasi dengan Pemkab Kuningan dan Pemkab Ciamis untuk segera menuntaskan pembangunan jalan menuju jembatan Jamuresi yang menghubungkan Selajambe-Kuningan dengan Sukajaya-Ciamis. Pasalnya, kendati sudah dibangun, jembatan tersebut tidak bisa digunakan karena jalan sepanjang kurang lebih 3,2 kilometer belum dibangun kirmir dan pengaspalan.

“Akhir pekan lalu, saya mengunjungi lokasi Dusun Jamuresi, Sukajaya Ciamis dan Selajambe Kuningan dan mendengarkan aspirasi warga. Warga mengeluhkan belum dibangunnya jalan menuju jembatan Jamuresi. Masing-masing 2,5 kilometer dari Sukajaya  dan 700 meter dari Selajambe. Adanya infrastruktur jalan ini  akan bisa mengakselerasi sosial-ekonomi warga,” ujar Fahrus Zaman Fadhly, Wasekjen Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (IKA UPI) kepada wartawan di Kuningan (14/05).

Menurut Fahrus, koordinasi harus segera dilakukan gubernur dengan dua kepala daerah tersebut agar pembangunan dua jalan penghubung di dua perbatasan wilayah terpencil itu bisa segera direalisasi.

“Gubernur harus menunjukkan komitmennya untuk membangun desa di pelosok. Mereka sudah sangat menderita berpuluh-puluh tahun akibat tidak adanya infrastruktur jalan. Mereka susah payah mengakses pendidikan dan melakukan mobilitas ekonomi. Gubernur jangan banyak retorika. Realisasikan segera janji beliau saat kampanye,” tegas Fahrus yang juga Dosen FKIP UNIKU ini.

Fahrus menuturkan, ribuan warga desa Jamuresi dan Selajambe serta desa-desa di perbatasan Ciamis-Kuningan banyak mengalami ketertinggalan baik aspek pendidikan dan ekonomi. Karena itu, pembangunan kirmir dan pengaspalan jalan menuju jembatan yang sudah dibangun sangat mendesak dilakukan. Kondisi yang sama juga terjadi warga perbatasan di Kecamatan  Tambaksari, Kabupaten Ciamis dengan Kecamatan Cilebak, Kabupaten Kuningan.

“Tidak hanya warga Jamuresi dan Selajambe, ribuan  warga perbatasan di Kecamatan  Tambaksari, Kabupaten Ciamis dengan Kecamatan Cilebak, Kabupaten Kuningan juga mengalami nasib yang sama. Bahkan Jembatan Gantung Bungsu beberapa waktu lalu telah banyak menelan korban,” ujarnya. [zam]

 

Related posts