Dongkrak Penjualan, Honda Investasi Besar

jabartoday.com/erwin adriansyah
jabartoday.com/erwin adriansyah
JABARTODAY.COM – BANDUNG — Periode 2015, perekonomian nasional mengalami kelesuan. Kondisi itu dirasakan hampir seluruh lini dan sektor bisnis, tidak terkecuali otomotif.

Buktinya, berdasarkan data Gabungan Industri Otomotif Indonesia (GAIKINDO), total penjualan mobil periode Januari-Oktober 2015 sebanyak 853.008 unit. Angka itu, jelasnya, lebih kecil daripada pencapaian periode sama 2014. Total penjualan seluruh brand selama Januari-Oktober 2014 mencapai 1.037.890 unit.

Karenanya, PT Honda Prospect Motor (HPM), Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Honda mobil, yang pada Januari-Oktober 2015 mencatat penjualan 132.458 unit, menyiapkan sejumlah jurus sebagai upaya menjaga, bahkan, meningkatkan kinerja bisnisnya pada 2016. Antara lain, merilis varian terkininya pada segmen Cross Over, Honda BRV, yang berharga jual On the Road (OTR) Bandung, mulai Rp 229 juta.

Iwan Tjandradinata, Direktur PT Honda Bandung Center (HBC), main dealer PT HPM area Jabar-Banten, mengemukakan, Sejauh ini, ucapnya, yaitu periode Januari-November 2015, pihaknya mencatat angka penjualan sekitar 19.200 unit. “Angka itu meningkat 26 persen daripada periode sama tahun lalu. Kontributor terbesar adalah Honda Brio Satya dan Honda Mobilio. Kehadiran varian baru tersebut untuk memperkuat pasar Honda di Jabar-Banten,” tandas Iwan, pada peluncuran Honda BRV di Trans Studio Mal, Jalan Gatotsubroto Bandung, belum lama ini.

Dikatakan, strategi tersebut cukup jitu. Buktinya, pemesanan Honda BRV hingga November 2015, mencapai level 788 unit. Sedangkan pemesanan Honda HRV sejumlah 1.100 unit. “Sedangkan total pemesanan varian-varian lainnya, mencapai 4.000 unit,” sambungnya.

Upaya lain menjaga kinerja, kata Iwan, PT HBC berinvestasi besar. Investasi tersebut, jelasnya, dilakukan PT Honda Precision Part Manufacturing (HPPM) di Karawang. Tujuannya, untuk memperbanyak kapasitas produksi komponen. “Saat ini, kapasitas produksi HPPM sekitar 375 ribu unit per tahun. Nah, melalui investasi itu, kapasitasnya naik berlipat. Volumenya, menjadi 750 ribu unit per tahun,” ucap Iwan.

Pabrik tersebut pun, lanjutnya, menjadi upaya pihaknya melakukan efisiensi. Pasalnya, jelas dia, pihaknya terus menaikkan local content pada seluruh produknya menjadi minimalnya 80 persen. “Jika komponen-komponen menggunakan kandungan lokal, tentunya, ini lebih menghemat biaya produksi,” tutup Iwan. (ADR)

Related posts