AEC, KUMKM Masih Dibayangi Kendala

jabartoday.com/erwin adriansyah
jabartoday.com/erwin adriansyah
JABARTODAY.COM – BANDUNG — Tinggal satu bulan lagi, para pelaku usaha, termasuk sektor koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah (KUMKM) memasuki era baru, yang persaingannya kian ketat, yaitu ASEAN Economic Community (AEC). Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar melalui Dinas KUMKM Jabar melakukan berbagai upaya guna meningkatkan daya saing sektor KUMKM.

“KUMKM Jabar siap menyikapi bergulirnya AEC. Kami melakukan berbagai upaya,” tandas Kepala Dinas KUMKM Jabar, Anton Gustoni, di Dinas KUMKM Jabar, Jalan Soekarno-Hatta Bandung, Jumat (4/12).

Upaya-upaya itu, lanjutnya, tidak hanya berupa pendampingan bagi para pelaku KUMKM. Akan tetapi, sambungnya, pembekalan materi lainnya, semisal peningkatan skill, wawasan, regulasi, dan lainnya. Itu karena, jelas Anton, ketatnya persaingan saat AEC bergulir, tidak terbatas pada produk, tetapi juga kualitas sumber daya manusia (SDM).

Anton menyakan, upaya-upaya itu untuk meminimalisir sejumlah kendala yang masih dialami sektor KUMKM. Di antaranya, keterbatasan infrastruktur, iklim usaha yang belum terlalu kondusif, produktivitas rendah, akses pembiayaan masih terbatas, dan lainnya.

Menurutnya, kendati persaingan kian ketat, sebenarnya, AEC memiliki peluang bagi para pelaku KUMKM, khususnya di Jabar. Peluang itu, lanjutnya, antara lain pasar yang makin terbuka. “Misalnya, dalam hal populasi yang mencapai 600 juta jiwa. Ini pasar yang besar dan harus termanfaatkan optimal,” kata Anton.

Tidak itu saja, melalui AEC, peluang untuk menjalin kerjasama antar-pelaku KUMKM kian terbuka. Artinya, terang Anton, jaringan pun meluas.

Agar peluang itu termanfaatkan optimal, tegas Anton, perlu menjaga daya saing. “Untuk produk, pelaku KUMKM harus inovatif. Lalu, ciptakan koordinasi dan sinergitas yang kuat, termasuk hal lainnya, seperti penambahan dan perbaikan infrastruktur, ketersediaan energi, serta bentuk-bentuk dukungan lainnya,” tutup Anton. (ADR)

Related posts