Diskamtam Bakal Revisi DED Taman Konservasi

Istimewa
Istimewa

JABARTODAY.COM – BANDUNG Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung Arief Prasetya membenarkan adanya masukan dari DPRD perihal revitalisasi Taman Konservasi Tegalega. Menurutnya, ada beberapa hal yang harus direvisi pihaknya pada detail engineering design (DED) yang sekarang.

Dari paparan sebelumnya, dewan meminta agar revitalisasi Taman Konservasi Tegalega tidak mengubah ekosistem alamiahnya sebagai paru-paru kota. Selain itu, taman yang berada di Jalan Astana Anyar ini harus tetap kedepankan nilai-nilai historis.

“Ada saran dari Komisi C DPRD Kota Bandung pada beberapa hal, seperti menghindari penebangan pohon, mengganti lampu lampion dari binatang purba ke sosok pahlawan Jawa Barat, dan menggunakan bahan yang lebih meresap air,” kata Arief, di Kantor Diskamtam Kota Bandung, Kamis (13/10).

Pihaknya, ditegaskan Arief, bakal mendiskusikan persoalan tersebut bersama tim untuk kembali disodorkan kepada para legislator. Sesuai rencana, Taman Konservasi Tegalega menjadi ruang publik yang dapat digunakan dalam fungsi konservasi, edukatif, area publik, dan jadi paru-paru kota.

“Kita akan segera diskusi dengan tim, karena kita juga dikejar waktu agar tidak ada keterlambatan dalam pengerjaan dan penggunaan anggarannya, mengingat tahap pertama ini harus sudah selesai Desember akhir tahun ini,” tegas Arief.

Pada tahap pertama, proses revitalisasi Taman Konservasi Tegalega meliputi area tugu, tempat upacara, dan taman air yang berada dekat kolam renang sekarang ini. Dana yang digelontorkan mencapai Rp 19 miliar.

Selain Monumen Bandung Lautan Api, akan ada menara seperti Marina Bay Sands di Singapura, yang tingginya mencapai 100 meter. Dilihat dari desainnya, menara ini berbentuk seperti dua kaki yang menopang sebuah bangunan berbentuk lonjong di atasnya. (vil)

Related posts