BTPN Catat Kinerja Positif

btpnJABARTODAY.COM – BANDUNG
Kendati diguncang kondisi ekonomi global pada paruh 2013, ternyata, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk mampu mencatat kinerja dan performa bisnis yang positif. Salah satunya, terlihat pada realisasi penyaluran kredit selama Januari-Desember 2013.
 
Menurut Ongki W. Dana, Wakil Direktur Utama PT BTPN Tbk, tahun lalu, pihaknya sukses mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK). Total DPK selama 2013, sebut dia, menjadi Rp 52,19 triliun. “Itu tumbuh 16 persen lebih tinggi daripada pencapaian tahun sebelumnya,” ujar Ongki pada sela-sela Restorasi BTPN Sinaya Dago di Gedung De Driekleur, akhir pekan lalu.
 
Selain DPK, sambung Ongki, pada periode Januari-Desember 2013, pihaknya pun tetap mampu menumbuhkan penyaluran kredit. Total penyaluran kredit hingga akhir Desember 2013, sebut dia, mencapai Rp 46 triliun. Nilai itu, lanjut dia, naik 19 persen lebih tinggi daripada akhir Desember 2012.
 
Tahun ini, kata Ongki, pihaknya tetap memproyeksikan terciptanya pertumbuhan bisnis. Akan tetapi, sambung dia, target tahun ini, kemungkinan besar, pertumbuhannya tidak seperti 2013. “Kami akan memperhatikan dan melihat perkembangan dan kondisinya. Tapi, tetap, kami proyeksikan terjadi pertumbuhan,” cetus dia.
 
Mengenai restorasi De Driekleur, Ongki menjelaskan, hal itu merupakan salah satu bentuk bahwa pihaknya berkeinginan kuat menjaga dan memelihara cagar budaya serta bangunan bersejarah, khususnya, di Kota Bandung.
 
 
Bagi BTPN, kata dia, Bandung memiliki arti penting. Pasalnya, terangnya, pada 56 tahun silam, Bandung menjadi tempat awal berdiri dan beroperasinya BPTN. Dasar itu, lanjut dia, yang membuat jajarannya merasa berkewajiban berkontribusi bagi kota Parisj van Java. Caranya, lanjut dia, melalui restorasi cagar budaya.
 
Ongki menyatakan, upaya BTPN melestarikan cagar budaya, termasuk bangunan yang berdiri pada 1938 dan bergaya art deco tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat Bandung. “Masyarakat, termasuk nasabah kami, bila berkunjung ke BTPN Sinaya Cabang Dago ini dapat menikmati cagar budaya dan sejarah yang terjaga dan terawat secara baik,” tutup Ongki.  (ADR)

Related posts