“Tahun ini, kami proyeksikan dana kelola kepesertaan 20 persen lebih besar daripada 2015. Proyeksinya mencapai Rp 246 triliun. Tahun lalu, nilai dana kelola kepesertaan sejumlah Rp 200,06 triliun. Harapannya, angka senilai Rp 256 triliun itu membuat hasil investasinya mencapai Rp 21,2 triliun, atau lebih tinggi 24 persen daripada 2015, yang nilainya Rp 17,7 triliun,” tandas Kepala Urusan Komunikasi Eksternal BPJS Ketenagakerjaan, Irvansyah Utoh Banja, belum lama ini. Dikatakan, proyeksi kenaikan dana kelola itu bukan tanpa tujuan. Pihaknya, jelas dia, memproyeksikan kenaikan dana kelola agar manfaat para peserta lebih besar.
Berbanding lurus dengan peningkatan dana kelola, Utoh mencetuskan, pihaknya pun menargetkan kepesertaan aktif meningkat. Proyeksinya, sebut dia, kepesertaan aktif mencapai 21,9 juta peserta. Jumlah itu, sahut dia, lebih banyak 15 persen daripada 2015, yang sebanyak 19,1 juta peserta. Menurutnya, apabila proyeksi kepesertaan aktif terealisasi, hal itu berartim, nilai iuran kepesertaan tahun ini sebanyak Rp 42,6 triliun atau melampaui realisasi tahun lalu, yang nilainya Rp 36 triliun.
Utoh meneruskan, tahun ini, pihaknya memiliki sebuah strategi yang siap mereka jalankan, yaitu Operational Excellence. Tujuannya, jelas dia, meningkatkan kinerja dan pelayanan operasional kepada peserta.
Dia menyatakan, agar optimal, Operational Excellence butuh komitmen kuat semua pihak, baik pemerintah, karyawan BPJS TK, dan seluruh stake holder lainnya. Awal 2016, bebernya, BPJS TK menata organisasi rutin. Caranya, tuturnya, mengisi jabatan kosong dan menempatkan karyawan terbaik. “Ada sekitar 5 Kantor Cabang diisi pejabat baru dan jabatan lainnya. Itu merupakan upaya untuk memastikan pelayanan Kantor Cabang berjalan lancar sekaligus membuat pelayanan menjadi lebih prima,” tutupnya. (ADR)