
JABARTODAY.COM – BANDUNG — Kehadiran sarana infrasyrukturemang dapat menjadi trigger pergerakan dan pertumbuhan ekonomi. Dasar itu yang membuat Jabar, pada 2006, mencetuskan ide pembangunan bandara berkelas dunia yang berlokasi pada sebuah kawasan aerocity.
Setelah 12 tahun, ide raksasa itu terealisasi. Tatar Pasundan resmi memiliki bandara berlevel global, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Itu ditandai pendaratan pesawat kepresidenan Republik Indonesia (RI), yang membawa rombongan Presiden RI ke-7, Joko Widodo, Kamis (25/5) pukul 09.19.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyatakan, dalam perkembangannya, BIJB terkoneksi dengan sejumlah sarana infrastruktur. “Antara lain, ruas tol Cileunyi-Sedang-Dawuan (Cisumdawu),” tandasnya.
Selain tol, lanjut Budi, bandara yang berdiri pada lahan seluas 1.800 hektare itu pun, dalam perkembangannya, terkoneksi dengan infrastruktur lain. Yaitu, ungkapnya, Pelabuhan Patimban Subang, “Bandara ini (BIJB) tidak berdiri sendiri. Rencana dan ramcangannya berfungsi sebagai titik pertumbuhan baru ekonomi Jabar karena ada sebuah Pelabuhan Patimban Internasional,” pungkasnya. (win/dtc)