BBM Naik, Harga Ritel Fluktuatif

jabartoday.com/web
jabartoday.com/web

JABARTODAY.COM – BANDUNG
Putusan pemerintah menaikkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) subsidi, yaitu premium, menjadi Rp 8.500 per liter, dan solar, yang kini senilai Rp 7.500 per liter, membuat terjadinya fluktuasi beragam komoditi ritel. Para peritel mengaku belum merasakan dampak kenaikan komoditi vital tersebut.

“Sampai kini, efek kenaikan harga BBM subsidi belum terasa. Terlebih, ada beberapa momen akhir tahun yang biasanya mendongkrak penjualan, yaitu Natal dan Tahun baru,” tandas Sekretaris DPD Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) Jabar, Henri Hendarta, Senin (1/12).

Menurutnya, biasanya pada momen akhir tahun, peningkatan penjualan cukup signifikan, yaitu 25 persen. Akan tetapi, tukasnya, jika perbandingannya dengan momen Idul Fitri, penjualan akhir tahun masih lebih kecil. “Puncak penjualan tetap terjadi pada momen Idul Fitri,” sahut dia.

Berbicara tentang harga jual, Henri mengiyakan, bahwa pasca kenaikan harga BBM subsidi, harga jual sejumlah turut meningkat. Bahkan, ujarnya, kenaikan beberapa komoditi terjadi sebelum pemerintah menaikkan harga BBM subsidi. Misalnya, sebut dia, susu anak-anak, yang rata-rata, harganya naik 2-5 persen. “Termasuk sayur-sayuran, yang kenaikannya lebih karena faktor cuaca,” ungkapnya.

Uniknya, tidak seluruh komoditi mengalami kenaikan harga. Buktinya, ada beberapa komoditi yang justru harga jualnya turun. Satu di antaranya, sebut Henri, minyak goreng. Disebutkan, harga jual minyak goreng turun 7,6 persen atau menjadi Rp 24 ribu per liter. Angka itu lebih murah daripada sebelumnya, senilai Rp 26 ribu per liter. Turunnya harga jual minyak goreng, jelas Henri, karena harga Crude Palm Oil (CPO) dunia melemah.

Berkenaan dengan komoditi produk pabrik, Henri menyatakan, sejauh ini, masih tergolong stabil. Menurutnya, sampai saat ini, para pelaku ritel belum menaikkan harga karena masih menunggu dan melihat perkembangan. “Yang kami tunggu adalah ada tidaknya kenaikan harga pada level produsen. Jika produsen menaikkan harga, tentunya, kami mengikutinya,” tutur Henri.  (ADR)

Related posts