Ledakan penduduk (double population) diprediksi terjadi di Jawa Barat dalam 40 tahun ke depan. Prakiraan itu muncul, lantaran populasi penduduk di Jabar terus meningkat tiap tahunnya.
Pada 2012 saja jumlah penduduk di Jabar mencapai 43 juta jiwa. Bukan tidak mungkin dalam 40 tahun ke depan Jabar akan memiliki populasi penduduk hingga 90 juta jiwa.
“Bahkan mungkin bisa lebih cepat, jika pemerintah tidak fokus dan kurang komitmen terhadap double population tadi,” ujar Rektor Universitas Padjadjaran Ganjar Kurnia dalam Sosialisasi Advokasi, KIE dan Kependudukan bersama BKKBN, Senin (4/2).
Jika sudah terjadi double population, maka akan berefek terhadap semua sektor, seperti meningkatnya kebutuhan pangan, lalu lintas yang tidak teratur, kekurangan air dan banyak lagi persoalan lain akan ditimbulkan.
Di Indonesia, diperkirakan akan ada peningkatan jumlah penduduk usia kerja menjadi 170,9 juta pada 2015 mendatang. Jumlah tersebut akan terus meningkat hingga 195,2 juta pada 2020 dan hanya akan turun menjadi 191,5 juta pada tahun 2050.
“Penduduk usia kerja itu belum tentu bekerja. Dan mungkin akan bertambah tiap tahunnya,” ungkap Ganjar.
Meningkatnya jumlah penduduk, meningkat juga kebutuhan yang diperlukan. Belum lagi, laju pertumbuhan itu akan berimbas pada sektor keamanan, pangan dan penataan daerah yang semakin tidak beraturan.
“Jadi saya pikir harus segera ada antisipasi nyata dari pemerintah mengendalikan ledakan penduduk nanti,” tandasnya. (AVILA DWIPUTRA)