Yudi Latif: Piagam Jakarta Bukan Aspirasi Tunggal Umat Islam

courtesy: Kompetensi

JABARTODAY.COM- Kepala UKP Pancasila Yudi Latif  mengatakan, . dalam sejarah politik Indonesia, hubungan Islam dan negara pada awalnya sangatlah harmonis. Namun kemudian muncul ketegangan diantara elite politik ketika Islam dipertentangkan dengan Pancasila yang terjadi sejak pemilu 1955.

“Awalnya tidak ada masalah, keduanya sangat harmonis karena pengkaji Pancasila itu mayoritas muslim, namun karena faktor PKI yang melakukan propaganda politik supaya ada benturan Islam dan Pancasila, lalu muncul ketegangan,” ucap Yudi Latif dalam Seminar Kebangsaan Hubungan Islam dan Pancasila oleh Institut Peradaban, di Jakarta, Rabu (13/12).

Menurut Yudi Latif, elite-elite Islam seperti Natsir sendiri saat berkuasa menunjukkan suasana hubungan yang sejuk antara Islam dan Pancasila.

“Jadi Pak Natsir sangat negarawan, beliau mampu membangun relasi yang sejuk dalam konteks hubungan Islam dan Pancasila, tradisi yang seperti itu yang mesti kita bangun dimasa-masa mendatang,” jelas Yudi Latif mengingatkan.

Namun demikian Yudi mengkritisi mengenai pemahaman yang berkembang selama ini seputar piagam Jakarta sebagai aspirasi umat Islam.

Pada saat itu, lanjut Yudi, tidak  semua elite Islam dalam BPUPKI sepakat dengan piagam Jakarta, namun beragam aspirasi itu muncul.

“Oleh karena itu rasanya  terlalu gegabah untuk menyimpulkan bahwa piagam Jakarta itu merupakan keinginan atau aspirasi tinggal umat Islam,” tegas Yudi Latif. (Jos)

Related posts