
JABARTODAY.COM – BANDUNG — Meski kondisi ekonomi makro masih belum terlalu stabil, Jabar mampu mencatat perdagangan liar negeri yang positif. Selama 7.bulan terakhir tahun ini, yaitu Januari-Juli 2017, Tatar Pasundan mampu mencatat ekspor bernilai besar
“Total nilai ekapor Jabar selama Januari-Juli 2017, mencakup migas (minyak bumi dan gas) serta non-migas, mencapai 16,22 miliar Dolar Amerika Serikat (AS),” tandas Kepala Badan Pusat Statistik Jabar, Dody Herlando, belum lama ini.
Diutarakan, ekspor terbesar pada perode itu adalah non-migas, yakni 16,07 miliar Dolar AS. Sisanya, sebesar 149 juta Dolar AS, sambungnya, merupakan ekspor migas.
Dody mengungkapkan, selama Januari-Juli 2017, ekspor kendaraan san komponennya berkontribusi paling besar bagi ekspor non-migas. Nominalnya, ucapnya, sebesar 2,52 miliar Dolar AS. Tertinggi ke-2.sahut Dody, yaitu mesin dan elektronik, yaitu 2,28 miliar Dolar AS
Khusus Juli 2017, lanjutnya, ekspor non-migas Jabar naik menjadi 2,57 miliar Dolar AS. Itu berarti, terangmya, kinerja ekspor Tatar Parahyangan pada Juli mengalami peningkatan 32,48 persen lebih baik daripada Juni 2017 yang nominalnya 1,95 miliar Dolar AS.
Dikatakan, ada beberapa negara yang tetap menjadi pasar ekspor terbesar bagi Jabar. Antara lain, sebutnya, Negeri Paman Sam, Jepang, dan Thailand. Selama Juli, bebernya, ekspor Jabar ke AS sebesar 435,39 juta Dolar AS. Lalu, ekspor ke Jepang sejumlah 244,84 juta Dolar AS, dan Thailand senilai 191,25 juta Dolar AS. (win)