Transfer Teknologi Demi Dongkrak Produk Pulp Non-Wood

jabartoday.com/net

JABARTODAY.COM – BANDUNG — Termyata, negara ini punya potensi luar biasa dalam hal produk pulp dan kertas berbahan baku non-wood. Itu karena potensi bahan baku pulp dan kertas non-wood cukup berlimpah.

“Pemanfaatan bahan baku non-wood, harapannya, bisa menjadi trigger peningkatan produksi pulp dan kertas. Apalagi, sejauh ini, Indonesia merupakan produsen kertas dunia ke-6 dan pulp ke-9,” tandas Kepala Balai Besar Pulp dan Kertas , Andoyo Sugiharto, pada International Workshop on Non-Wood Pulping and Papermaking Technology di Grand Royal Panghegar Bandung, Jalan Merdeka Bandung, Selasa (21/3).

Andoyo memgemukakan, tahun ini, pihaknya mencanangkan kenaikan kapasitas terpasang industri pulp sebanyak 2,5 juta ton atau naik menjadi 10,43 juta ton.

Menurutnya, ada beberapa bahan baku non-wood yang dapat termanfaatkan untuk produksi pulp dan kertas. Antara lain, ujarnya, limbah hasil pertanian seperti tandan kosong sawit, jerami, merang, ampas tebu, rami , kapas, dan bambu.

Andoyo meneruskan, saat ini, di Indonesia terdapat 2 pabrik pulp dan kertas yang menggunakan non-wood sebagai bahan baku produksinya, yaitu bambu. Selama ini, tambahnya, di Indonesia, mayoritas bahan baku produk kertas dan pulp adalah kayu. Tidak heran, meski potensi besar, seru Andoyo, pemanfaatan non-wood senagai bahan baku pulp dan kertas masih minim.

Andoyo mencontohkan, produksi pul pada 2013 sebesar 4,55 juta ton. Namun, imbuhnya, pemanfaatan pulp bambu untuk joss paper, baru sebesar 0,004 persen atau 18.860 ton. “Sebuah angka yang masih sangat kecil,” tuturnya.

Sebenarnya, beber dia, ada strategi untuk meningkatkan produksi pulp dan kertas berbahan baku non-wood. Selama ini, sambungnya, Cina merupakan satu di antara sejumlah negara yang memanfaatkan bahan baku non-wood tergolong besar di dunia. “Indonesia dapat memanfaatkan Cina dalam hal transfer teknologi bahan baku non-wood,” tutupnya. (win)

 

Related posts