
JABARTODAY.COM – BANDUNG — Sejak beberapa tahun terakhir, dunia otomotif terus mengembangkan sistem ramah lingkungan. Terbukti, banyak negara, termasuk Indonesia, menerapkan regulasi ramah lingkungan, yaitu mewajibkan produsen-produsen otomotif menggunakan mesin berskema Euro.
Di negara-negara maju, penerapannya sudah menggunakan sistem Euro 6. Sedangkan di Indonesia, standar emisi masih menerapkan Euro 2 dan 3. Melihat hal itu, Indonesia bersiap untuk menerapakan standar Euro 4.
Dicky Zulkarnaen, Area General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM), mengemukakan, pada dasarnya, pihaknya mendukung apa yang menjadi kebijakan pemerintah, termasuk penerapan standar emisi Euro 4. “Kami setuju dan siap mendukung standar emisi Euro 4 di Indonesia, yang sampai kini, masih menggunakan Eruo 2 dan 3,” tandas Dicky pada Launching All New Toyota Agya di Paris Van Java, Jalan Sukajadi Bandung, belum lama ini.
Akan tetapi, sambungnya, bukan perkara mudah untuk menerapkan skema emisi Euro 4. Menurutnya, penerapan Euro 4 perlu pembahasan dan pengkajian. Sebaiknya, para pemangku kepentingan, seperti pemerintah, industri otomotif, dan lainnya, duduk bersama untuk membahasnya.
Pasalnya, jelas Dicky, penerapan Euro 4 tidak hanya soal teknologi mesin. Akan tetaoi, tambahnya, juga berkenaan dengan kesiapan sarana pendukung lainnya. Misalnya, terang Dicky, dalam hal kualitas bahan bakar minyak (BBM).
“Untuk Euro 4, kualitas BBM jauh lebih baik. Itu karena sistem Euro 4 lebih tinggi daripada Euro 1,2, dan 3. Nah, bagaimana ketersediaannya, kapasitas produksinya, dan sebagainya. Kalau segala sesuatunya mendukung, kami kira, penerapan Euro 4 dapat dilakukan. Kami siap mendukungnya,” tutup Dicky. (win)