Single Digit, Angka Ideal Suku Bunga Rumah Komersil


JABARTODAY.COM – BANDUNG –– Pasar dan kinerja bisnis properti, utamanya, rumah komersil, pada 2016, mengalami catatan negatif. “Tahun lalu, kinerja bisnis dan penjualan perumahan komersil mengalami tekanan besar. Angka penjualan turun. Bahkan, ada yang mengalami anjlok 50 persen,” tandas Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Asosiasi Pengembang Perumahan Rakyat Seluruh Indonesia (AP2ERSI), Ferry Shandiyana, Selasa (7/3).

Ferry berpendapaf, ada beberapa hal yang menjadi faktor utama melemahnya penjualan rumah komersil pada 2016. Menurutnya, pelemahan daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah, menjadi satu di antaranya. Lalu, sambungnya, lokasi dan ketersediaan sarana infrastruktur pun memengaruhi pasar perumahan komersil.

Selain itu, kata Ferry, tingginya suku bunga kredit perbankan yang masih double digit pun masih menjadi kendala. Idealnya, tukas Ferry, agar pasar rumah komersil kembali bergairah, suku bunga pun turun, setidaknya pada level 10 persen. “Terlebih, jika single digit dan berlaku flat, itu menjadi lebih baik,” ucapnya.

Namun, tambahnya, kondisi berbeda terjadi pada pasar rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Selama 2016, sambungnya, kinerja penjualannya positif. (win)

Related posts