JABARTODAY.COM – BANDUNG Anggota DPRD Kota Bandung dari Partai Solidaritas Indonesia, Christian Julianto, mendorong upaya Pemerintah Kota Bandung, khususnya Dinas Perdagangan dan Perindustrian, meningkatkan operasi pasar guna menekan kenaikan harga bahan kebutuhan pokok.
“Untuk menekan kenaikan harga bahan pokok, menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru, Pemkot Bandung harus memperbanyak operasi pasar, terutama terkait kenaikan harga seperti minyak goreng dan yang terbaru kenaikan harga telur hingga cabe rawit,” ungkap Christian, saat dihubungi, Kamis (23/12/2021).
Dia mengatakan, jelang hari besar keagamaan dan malam pergantian tahun, tentu memengaruhi pola konsumsi masyarakat. Mereka cenderung mencari bahan-bahan pokok untuk persediaan.
“Ini lah yang menyebabkan kebutuhan sembako di pasar-pasar meningkat dan tak menutup kemungkinan mengakibatkan masyarakat panik. Akibatnya harga barang kebutuhan masyarakat di pasar-pasar menjadi bergejolak atau harga-harga naik ekstrem,” ujar anggota komisi B DPRD Kota Bandung.
Christian mengungkap harga minyak goreng terus mengalami kenaikan hingga Rp 19 ribu per kilo gram. Begitu pula harga telur saat ini sudah mencapai Rp 30 ribu per kilo gram. Bahkan harga cabe rawit mencapai Rp 100 ribu per kilo gram.
“Saya sudah komunikasi dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, dan meminta agar kenaikan harga menjadi perhatian. Karena kenaikan harga bukan hanya berimbas bagi rumah tangga, tapi juga sangat terasa bagi para pelaku usaha mikro dan kecil ,” sebut Christian.
Christian berharap agar kenaikan harga hanya fluktuasi biasa dan tidak terlalu lama. Karena kalau harga tinggi terlalu lama, dikhawatirkan pengusaha UMKM jadi menurunkan standar kualitas, misalnya memakai minyak gorengĀ bekas yang disaring kembali.
“Kami berharap, Pemkot bisa lebih sering mengadakan operasi pasar serta kegiatan seperti ini diagendakan secara rutin setiap menjelang hari raya dan libur panjang,” ujarnya.
Kemudian, lanjutnya, perlu peranan pemerintah dalam hal memonitor jumlah konsumsi masyarakat dan jumlah barang kebutuhan masyarakat.
“Tujuannya untuk melindungi masyarakat, supaya tidak terbebani kenaikan-kenaikan harga sembako,” pungkas Christian. (*)